KISAH Ibu dan Anak di Garut Dianiaya, Sang Mahasiswi Lawan Pelaku Hingga Dapat Pertolongan
Ibu dan anak itu dibekap oleh pelaku dan terjadi penyiksaan demi penyiksaan. "Malahan anak saya itu kepalanya dibenturkan ke lemari," ucapnya.
TRIBUNJABAR.ID, GARUT- Mahasiswi di Garut, Rifda Abidah (19), berusaha melawan tiga pembobol rumah mereka pada malam hari.
Usaha itu sekaligus untuk menyelamatkan ibunya yang lebih dulu menjadi korban penganiayaan pembobol rumah mereka.
Bahkan, memakai ponselnya, mahasiswi tersebut sempat merekam suasana mencekam pada malam itu. Video itu viral di media sosial.
Ia adalah warga Kampung Bongkor, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Demi menyelamatkan ibunya, Rifda Abidah sempat menendang satu dari pelaku.
Baca juga: Tiga Penganiaya Mahasiswi di Garut Masih Diperiksa, Seorang Disebut Tukang Mabuk
Solihati Nurzanah (42), ibunda Rifda Abidah, menjelaskan kronologis rumahnya dibobol tiga orang hingga ibu dan anak itu menjadi korban kekerasan.
Ia menyebut kenal dengan pelaku dan pernah sama-sama menjalankan satu bisnis.
Namun bisnis mereka mengalami kerugian sehingga ia menanggung utang yang harus dibayarkan kepada pelaku.
"Saya tidak kabur malahan dalam proses cicil," ujar Solihati Nurzanah saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Kamis (24/3/2022).
Pada malam itu, ucapnya, pelaku datang ke rumahnya dan menanyakan keberadaannya, tapi di rumah hanya ada Rifda.
Kemudian pada Rabu (23/3/2022) dini hari sekira pukul 01.00 WIB, pelaku kembali datang ke rumahnya dengan cara membobol pintu dapur.
"Kondisi saat itu lampu dimatikan, pintu dibobol, kemudian kaca kamar saya pun dibobol," ucapnya.
Baca juga: Detik-detik Mencekam Penyekapan Mahasiswi di Garut Diceritakan Ibunda, Dipukuli, Selamat Berkat Ini
Saat proses pembobolan tersebut, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres sehingga bersembunyi di balik lemari.
Detik-detik berikut berubah menjadi mencekam karena pelaku yang mengacak-ngacak tempat tidurnya kesal karena orang yang ia cari tidak ada.
"Pelaku kemudian merencanakan masuk ke kamar anak saya. Mengetahui anak saya terancam, akhirnya saya menghadang mereka, saya bentak mereka 'ada apa ini'," ucapnya.
 

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/solihati-nurzanah-dan-rifda-abidah.jpg)
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Zulfatunnisa-Qaulani-bocah-rawat-adik.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Aneu-Aliyah-37-ibunda-dari-Zulfa-pelajar-viral-di-Kabupaten-Garut.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Viral-kisah-pilu-Zulfa-siswi-SMA-gendong-adik-ke-sekolah-demi-membantu-orang-tua.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/SDN-3-dan-4-Barusari-Kecamatan-Pasirwangi-Kabupaten-Garut-Jawa-Barat.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pembayaran-restitusi-terhadap-lima-korban-dokter-cabul-di-garut.jpg)