MENAKUTKAN, Tentara Rusia yang Serang Ukraina Dibikin Mandul, Perlakuan Beda untuk yang Terluka

Hukuman menakutkan dialami tentara Rusia yang ditangkap saat menyerang Ukraina. Mereka dikebiri tenaga medis yang ditempatkan di daerah perang.

Editor: Giri
Capture video/ Daily Mail
Rekaman video yang menunjukkan seorang tentara Rusia menangis ketika menyerah kepada rakyat Ukraina viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR, JAKARTA - Hukuman menakutkan dialami tentara Rusia yang ditangkap saat menyerang Ukraina. Mereka dikebiri tenaga medis yang ditempatkan di daerah perang.

Pemilik rumah sakit bergerak di zona perang di Ukraina timur telah menginstruksikan dokternya untuk "mengebiri tentara Rusia yang ditangkap".

Kebijakan tersebut terjadi ketika Ukraina mengatakan tidak akan menerima ultimatum dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, agar Ukraina mundur dari Mariupol yang telah terkepung.

Ratusan ribu warga sipil menderita akibat pemboman Rusia atas kota pelabuhan tersebut.

Dokter Gennadiy Druzenko (49), pemilik rumah sakit tersebut, mengatakan kepada saluran Ukraina-24 tentang tawanan perang militer Rusia.

“Saya selalu menjadi seorang humanis yang hebat dan mengatakan bahwa jika seorang pria terluka, dia bukan lagi musuh tetapi seorang pasien," kata Gennadiy Druzenko.

“Tapi sekarang (saya memberi) perintah yang sangat ketat untuk mengebiri semua (orang Rusia yang ditangkap), karena mereka adalah kecoak, bukan manusia.”

Demikian berita terkini Wartakotalive.com, bersumber dari themirror.co.uk pagi ini.

Rusia Marah 

Sejak 2014, sekitar 500 dokter telah bekerja di rumah sakit keliling Druzenko.

Druzenko mendirikan rumah sakit mobil sukarela pertama yang menempatkan dokter dan perawat sipil di zona konflik dekat dengan republik separatis di Ukraina timur.

Dia juga mengatakan kepada pembawa acara TV terkenal Rusia Yevgeny Kiselyov di saluran Ukraina-24: “Percayalah semua dokter yang menyelamatkan pasien --orang Rusia akan mati di sini."

“Mati dalam jumlah besar."

“Mereka yang (datang ke sini) akan mengingat mimpi buruk mereka di tanah Ukraina."

“Seperti orang Jerman mengingat Stalingrad.”

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved