Penyerangan Kiai Gus Farid di Indramayu, Panglima Santri: Kepedihan Buat Komunitas Pesantren

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengaku sedih dengan adanya insiden penyerangan kiai Gus Farid di Kabupaten Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
HUMAS JABAR/Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat/ Ika Mardiah
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Mukhbitiin, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (27/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU -Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengaku sedih dengan adanya insiden penyerangan kiai Gus Farid di Kabupaten Indramayu.

Penyerangan itu membuat kiai muda sekaligus Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu, KH Farid Ashr Waddahr atau Gus Farid mengalami luka-luka.

Ia diserang saat sedang wirid bersama para santrinya di musala di Komplek Pondok Pesantren An-Nur Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Selasa (8/3/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.

Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan panglima santri itu kemudian meminta kiai lainnya harus lebih waspada agar kejadian serupa tidak lagi terulang.

Baca juga: PWNU Jabar Geram, Kutuk Aksi Penyerangan Gus Farid Kiai Muda di Indramayu, Tim Khusus pun Dibentuk

"Kejadian ini merupakan kepedihan buat kami semua selaku komunitas pondok pesantren dan ini pun harus menjadi kewaspadaan para kiai dan ulama untuk menjaga diri sehingga tidak terulang," ujar dia saat menghadiri kegiatan Safari Kebhinekaan di Masjid Agung Indramayu, Kamis (10/3/2022).

Uu Ruzhanul Ulum menegaskan, tindakan kriminalitas terhadap kiai tidak bisa dibenarkan.

Pihaknya pun meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas motif dibalik penyerangan tersebut.

"Seandainya masyarakat yang memang tidak menyenangi kiai, harapan kami tidak melakukan tindakan-tindakan seperti yang di alami kiai di Indramayu," ujarnya.

Terlebih, menurut Uu Ruzhanul Ulum, seorang kiai saat ini jumlahnya semakin sedikit, untuk menjadi seorang kiai pun tidak mudah.

Sehingga, lanjut dia, sangat disayangkan jika kiai mendapat perlakuan tindak kriminalitas seperti yang terjadi di Indramayu.

Di sisi, Uu Ruzhanul Ulum juga meminta kepada para santri untuk menjaga kondusifitas dan tidak terpancing atas kejadian itu.

"Adanya kejadian ini tentu membuat kita semua prihatin," ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved