Pekerja Tower BTS Korban Selamat KKB Papua Berhasil Dievakuasi Tim Operasi Damai Cartenz 2022
Korban selamat kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua seorang pekerja tower BTS PT Palapa Timur Telematika bernama Nelson Sarira berhasil dievakuasi
Identitas korban yang tewas ditembak adalah, B, R, BN, BT, J, E, S dan PD. Sedangkan satu korban selamat berinisial NS.
Kapendam XVII Cenderawasiih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, menambahkan, korban tewas ditembak ketika sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang lokasinya berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.
"Akibat dari penyerangan tersebut, 8 orang karyawan PTT meninggal dunia, hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang Karyawan PTT yang selamat bernama NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, melalui keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
Ia mengatakan evakuasi korban belum bisa dilakukan karena titik lokasi hanya bisa diakses dengan helikopter.
"Kemungkinan Polda papua dan juga perbantuan dari Kodam XVI Cenderawasih bersama akan mmebantu evakuasi serta Polda Papua akan mencari pelakunya karena ini kejahatan kriminal luar biasa," kata dia.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) bertanggung jawab atas penembakan 8 pekerja tower BTS di Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (2/3/2022).
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB-OPM, menuding, 8 pekerja tower BTS itu merupakan bagian dari TNI-Polri.
Dari data yang dihimpun Tribun-Papua.com, delapan karyawanpetugas tower BTS tersebut yaitu Billy (meninggal), Renal (meninggal), Bona (meninggal), Bebi Tabuni (meninggal), Jamal (meninggal), Eko (meninggal), dan Pak De (meninggal). Sedangkan Nelson satu-satunya karyawan yang selamat.
"Tidak ada alasan yang membenarkan bahwa itu warga sipil. Karena TPNPB sudah umumkan bahwa warga sipil segera tinggalkan wilayah perang, jadi yang ditembak itu semuanya bagian dari Anggota TNI-Polri," kata Sebby Sanbom dalam keterangannya, Jumat (4/3/2022).
"Perintah perang telah diumumkan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjend Lekagak Telenggen pada tahun 2017 di Jambi, Puncak Jaya, Papua," ujarnya.
