Ini Penyebab Setya Novanto dan Nurhadi Berselisih di Lapas Sukamiskin, Terkait Pesanan Sel Mewah?

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjenpas Kemenkumham) membenarkan kabar terjadinya keributan itu.

Editor: Ravianto
KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Mantan Ketua DPR Setya Novanto tampil berbeda saat memasuki ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (12/8/2019) sore. Narapidana kasus korupsi Setya Novanto dan Nurhadi berselisih paham di Lapas Sukamiskin hingga menimbulkan bentrok fisik. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Narapidana kasus korupsi Setya Novanto dan Nurhadi berselisih paham di Lapas Sukamiskin hingga menimbulkan bentrok fisik.

Nurhadi merupakan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) sementara Setya Novanto adalah mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI.

sel mewah Setya Novanto
sel mewah Setya Novanto (Kolase Tribun Jabar/Kompas.com)

Keduanya merupakan narapidana kasus korupsi.

Menurut kabar yang beredar di kalangan wartawan, perselisihan itu terkait pesanan sel mewah di lapas tersebut.

Kamar sel mewah itu disebut-sebut dipesan oleh Nurhadi kepada Lapas Sukamiskin lewat Setya Novanto.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjenpas Kemenkumham) membenarkan kabar terjadinya keributan itu.

Namun kata Kabag Humas dan Protokol Ditjenpas Kemenkumham Rika Aprianti, perselisihan itu sudah diselesaikan.

"Perselisihan di lapas adalah salah satu risiko yang dihadapi dalam penanganan lapas, termasuk Sukamiskin. Yang penting, perselisihan tersebut bisa dan telah terselesaikan," ujar Rika saat dikonfirmasi, Rabu (2/3/2022).

Koruptor yang dikabarkan berselisih adalah kubu dari mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.

Namun Rika enggan menjelaskan dengan lugas saat dikonfirmasi lebih jauh soal perselisihan antara pihak Setya Novanto dan Nurhadi itu.

Dia hanya memastikan perselisihan sudah rampung.

"Ada perselisihan dan sudah selesai. Udah klir. Sudah konfirmasi kalapasnya. Perselisihan sudah selesai dan dilanjutkan dengan pembinaan," tutur Rika.

Dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum Nurhadi yang juga pernah membela Setya Novanto, Maqdir Ismail, mengaku belum menerima informasi terkait kabar perselisihan yang diduga melibatkan dua kliennya itu.

Maqdir mengaku justru baru mendapat kabar tersebut.

"Mohon maaf, saya tidak mendapatkan informasi tentang itu. Justru saya baru dapat kabar itu," ujar Maqdir dikonfirmasi terpisah.

Penjelasan Kalapas Sukamiskin

Kubu Setya Novanto dan Nurhadi terlibat bentrok fisik di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin.

Kubu Setya Novanto dilaporkan memukul orang dari kubu Nurhadi hingga berujung sanksi untuk pelaku.

Hal ini dibenarkan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Sukamiskin Elly Yuzar

Elly Yuzar mengungkapkan motif percekcokan yang terjadi antara mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.

Namun, terlebih dulu, Elly menjelaskan bahwa yang terlibat perselisihan bukanlah Setnov dan Nurhadi secara langsung. Melainkan ada pihak yang mewakilinya.

Elly mengatakan yang terlibat benturan antara eks Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan mantan sekretaris pribadi bekas Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Amiril Mukminin. Kata dia, keributan itu terjadi tiga pekan lalu.

“Yang ribut itu bukan Setya Novanto atau pun Nurhadi. Saya katakan itu Irvanto dengan Amiril,” ujar Elly kepada wartawan, Rabu (2/3/2022).

Namun, Elly mengamini bahwa keributan antara Irvanto dan Amiril itu berawal dari Setya Novanto dan Nurhadi.

Dia menjelaskan, Irvanto yang merupakan kubu dari Setnov merasa tidak enak dengan sikap Nurhadi yang kala itu didukung Amiril. Sehingga terjadilah keributan antar keduanya.

“Namanya orang baru kan mencari pergaulan, nah ke mana lah merapatnya. Ada istilahnya grup lah ya, jadi karena Pak Nurhadi komunikasi enggak nyambung kan begitu, dia ditarik mundur,” katanya.

“Diledek-ledekin lah ‘ini orang baru nih dengan senior’ kan begitu tidak sama seperti yang lain. Irvanto ini kan pro nya ke Setya Novanto, nah saya katakan Amiril itu pro ke Nurhadi,” imbuh Elly.

Elly menerangkan, memang sempat terjadi aksi pemukulan oleh Irvanto terhadap Amiril. 

“Jadi oleh Irvanto ditonjoknya lah Amiril. Nah ditonjoknya itu karena merasa ‘oh ini orangnya Setya Novanto, ini oranya Nurhadi’ dikaitkan ke sana,” katanya.

Lebih lanjut, usai kejadian pihaknya langsung mengambil tindakan tegas. 

Irvanto yang memukul Amiril langsung menjalani sanksi pengurungan di sel-nya selama enam hari.

“Ya sanksi apapun bentuknya, walau pun sudah damai. Irvanto tetap kami sel karena dia nonjok duluan. Sudah kami hukum, Di tempat dia tidak boleh keluar kamar,” kata Elly.

Atas insiden tersebut pihaknya memastikan sudah tidak ada masalah yang berkelanjutan. 

Kedua belah pihak juga sudah setuju untuk berdamai dan dilakukan secara tertulis.

“Sudah selesai lama. Begitu ini sudah selesai. Sudah pernyataan hitam di atas putih,” tutur Elly.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved