Arisan Bodong di Sumedang
Tangisan Bos Arisan Bodong Sumedang, Rumah Dijarah, Akui Salah, Uang Member Dipakai Beli Mobil
MAW kini tengah ada di dalam Mapolsek Jatinangor. Ia mengaku tak sanggup membayar kerugian membernya.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
"Bunganya sudah gede, sudah tidak mungkin mengembalikan,"
"Aset saya juga tidak bisa menutupi uang para korban," katanya.
MAW meminta maaf kepada semua member arisan bodong itu.
"Akibat kelakuan saya, semuanya mengalami kerugian, saya menyesal," katanya.
Baca juga: Korban Arisan Bodong Terus Berdatangan ke Mapolsek Jatinangor, LBH Bantu Pelaporan ke Polda Jabar
Tenyata Cuma Ngontrak
Iis Risma, tante bos arisan bodong di Sumedang, sekaligus ketua RW di Dusun Warung Kalde, Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Sumedang menolak rumah di pinggir Jalan Ir Soekarno adalah milik MAW.
Menurut Iis, keponakannya itu tak pernah punya rumah.
Di rumah yang dijadikan toko di bagian depannya tersebut, MAW dan ayah serta ibunya hanya tinggal mengontrak.
Terduga arisan bodong senilai Rp 20 miliar itu mengontrak di tempat tersebut telah 2 tahun lamanya.
Dia mengontrak dari seorang pemilik warga Kabupaten Purwakarta.
"Tidak tahu mengontrak berapa biayanya per tahun, yang jelas itu bukan rumah yang bersangkutan, itu rumah kontrakan," kata Iis kepada TribunJabar.id, Senin petang (28/2/2022).
Iis membenarkan pada Sabtu rumah tersebut dijarah.
Bahkan rumah di pinggir rumah yang dikontrak MAW juga terkena "amukan" korban-korban MAW.
Padahal rumah tersebut warisan dari orang tua Iis.
"Barang saya juga ikut hilang, ada tanaman aglonema hilang, kunci mobil, juga celengan anak. Saya enggak tahu mengapa itu hilang, saya juga ketika itu ikut panik," kata Iis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bos-arisan-bodong-jatinangor.jpg)