Rajapati Guru di Bandung

PENGAKUAN Teman Dekat, Guru SD Korban Rajapati di Bandung Orang yang Sangat Ramah

Pipit, salah seorang guru terdekatnya, menuturkan bahwa Aty Rohaeni merupakan sosok yang sangat keibuan dan selalu mengutamakan teman kerjanya.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Hermawan Aksan
ist
Aty Rohaeni (kanan) guru SD di Bandung yang menjadi korban pembunuhan mantan suaminya (kiri). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wafatnya Aty Rohaeni (50), guru sekolah dasar yang meninggal ditikam oleh mantan suaminya di lingkungan sekolah, Senin (7/2/2022), menyisakan kehilangan mendalam bagi orang-orang terdekatnya.

Termasuk sahabat terdekatnya yang juga sebagai guru di sekolah korban itu mengajar.

Pipit, salah seorang guru terdekatnya, menuturkan bahwa korban merupakan sosok yang sangat keibuan dan selalu mengutamakan teman kerjanya.

Tak hanya itu, Ati, kata dia, orang yang sangat baik kepada semua orang dan rekan kerjanya.

Baca juga: PENGAKUAN Pelaku Rajapati Guru SD di Bandung: Kami Sudah Mau Rujuk, tapi Dia Ternyata . . .

"Beliau selalu membawa bekal makanan untuk rekan-rekan kerja. Beliau juga selalu peduli pada orang lain selama saya mengenalnya. Jadi, kami sangat kehilangannya," katanya saat dihubungi, Selasa (8/2/2022).

Sejak perkenalannya dengan korban pada 2005, Pipit merasakan sekali keramahan Aty kepada siapa pun, sampai-sampai setiap orang selalu disapanya.

Dia juga menyebut ketika ada masalah, korban selalu curhat ke guru-guru terdekatnya, termasuk terkait mantan suaminya itu yang memang sudah diketahui merencanakan untuk membunuhnya dan teman-teman dekatnya.

"Mungkin mantan suaminya itu menganggap teman-temannya melindungi almarhumah."

"Teman terdekat korban itu, saya, Bu Lya, Bu Shinta, dan Bu Tuti."

"Dia selalu curhat kepada kami. Lalu, kami bilang mungkin itu hanya gertak sambal," ujarnya.

Pada Jumat (4/2/2022), kata Pipit, sudah sempat ada usaha mendamaikan korban dan pelaku di sekolah dengan pihak kepolisian.

Pipit juga mengaku setiap pulang kerja bersama guru lainnya, Shinta dan korban selalu pulang bertiga untuk memastikan korban selamat sampai rumah karena takut dengan ancaman mantan suaminya.

Baca juga: Pelaku Rajapati Guru SD di Bandung Sempat Menunggu Korban Sambil Nongkrong Minum Kopi

Guru terdekat lainnya, Shinta, menyebut korban orang yang paling dekat dengannya.

Kata Shinta, dia sosok yang baik dan sangat dekat sekali dengannya.

"Ibu ini tempat curhat almarhumah. Toleransi pada teman-temannya sangat terlihat."

"Korban juga orang yang pandai bergaul dan punya hobi memasak, maka ketika ada acara selalu ditempatkan sebagai seksi konsumsi."

"Pokoknya di mata Ibu dan teman guru lain, beliau sangat baik," ujarnya.

Kepribadian yang dimiliki korban, lanjutnya, ialah orang yang ceria, ramah, dan suka menolong.

Awal perkenalannya dengan korban, Shinta menceritakan terjadi pada 2012.

"Sebelum masuk SD Tilil, saya punya teman dan bilang kalau ke Tilil itu coba cari yang namanya Neng Aty."

"Dan betul pas Ibu masuk ke SD Tilil pada 2012 itu orang yang pertama adalah Bu Aty."

"Dia ramah sekali dan itulah kesan pertama buat saya," katanya seraya menyebut sudah mengenalnya sekitar 10 tahun.

Saat kejadian, Shinta mengaku belum ada di lingkungan sekolah.

Namun, pada pukul 06.39 WIB, korban sempat menghubungi via chat 'hujan teh'.

"Saya sempat membalas di pukul 06.42 WIB dan mungkin itu sudah terjadi."

"Entah kenapa hari itu terasa lemas dan malas tetapi tetap harus ke sekolah untuk absen."

"Saya mendapat kabar pertama dari guru kelas 1, Nindiah, yang mengabarkan Bu Aty ditusuk dan meminta untuk mengabari keluarganya," ujarnya yang menyebut korban merupakan wali kelas 5B. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved