Benarkah MSG Bisa Menyebabkan Obesitas? Berikut Fakta-faktanya

MSG atau monosodium glutamate (MSG) apakah bisa memicu Obesitas atau kelebihan berat badan sesorang

Editor: Siti Fatimah
SHUTTERSTOCK

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.

Kondisi ini tentu harus dihindari karena obesitas bisa memicu beragam penyakit seperti diabetes.

Belakangan sempat ramai soal obesitas yang dipicu akibat mengkonsumsi MSG atau monosodium glutamate (MSG).

Tapi benarkah MSG bisa membuat seseorang mengalami diabetes? Berikut fakta-faktanya.

Baca juga: Benarkah Minum Susu Kental Manis dengan Cara Ini Berisiko Diabetes dan Obesitas? Ini Penjelasannya

Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia dari IPB University, Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, mengatakan pemicu seseorang mengalami obesitas diantaranya mengkonsumsi makanan dengan gizi tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik.

"Obesitas tentu memiliki dampak buruk, timbunan lemak beresiko, lemak banyak, tandanya banyak racun yang bisa menyebabkan inflamasi, kalau didiamkan bertahun-tahun bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes, bahkan jantung,  hipertensi hingga stroke," katanya pada webinar "Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?" yang digelar PERGIZI Pangan dan PT Ajinomoto Indonesia, Rabu (2/2/2022).

Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia dari IPB University, Prof Dr Ir Hardinsyah
Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia dari IPB University, Prof Dr Ir Hardinsyah (istimewa)

Menurutnya, siapa saja beresiko mengalami obesitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sepertiga (26 to 41%) anak obessitas akan obesitas saat dewasa dan separuh (42 to 63%) anak usia sekolah yang obesitas akan obesitas saat dewasa.

Selain itu, resiko obesitas saat dewasa lebih besar pada anak yang sangat obes dan anak berusia lebih tua (3-10 tahun). Jika salah satu orangtua obesitas, maka peluang anak obesitas 50% dan menjadi 80% bila kedua orangtuanya obes.

"Ada pemicu dari potesni genetik, potensi gangguan metabolisme atau juga ketidak seimbangan hormonal," katanya.

Baca juga: Apakah Berat Badanmu Termasuk Obesitas? ini 3 Cara Mengukur Obesitas

Terkait apakah MSG bisa menyebabkan obesitas

Hardinsyah mengatakan, dari sebuah penelitian yang dilakukan di China, penggunaan MSG pun tidak terbukti dapat membuat sesorang mengalami obesitas.

Begitu juga dari sebuah Penelitian yang dilakukan di Vietnam pada 2013 yang menyebutkan dari hasil penelitian tidak terbukti bahwa mengkonsumsi MSG bisa membuat kegemukan.

Sekretaris Jenderal PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Dr Ahmad Sulaeman MS
Sekretaris Jenderal PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Dr Ahmad Sulaeman MS (istimewa)

Dari hasil penelitian tak ada yang menyebutkan bahwa MSG bisa meningkatkan berat badan seseorang.

Fakta dari penelitian pada binatang dan kasus-banding: MSG tidak menyebabkan overweight (gemuk). Fakta dari penelitian cohort pada manusia menunjukkan bahwa MSG tidak berhubungan dengan overweight.

Belum ada RCTs tentang ini, yang tidak etik atau sulit dilakukan.

Baca juga: Anak Gemuk Menggemaskan? Waspadai Obesitas Pada Anak, Ini Cara Mencegahnya

"Namun perlu diperhatikan pula, dalam mengkonsumsi MSG pada batasan tertentu karena kalau terlalu banyak makanan tentu menjadi tidak enak. Selain itu, penting bagi Dietisien memahami perkembangan Ipteks Gizi. Banyak determinan kegemukan (genetik, diet, aktifitas fisik, hormonal, stres, gikes masa janin & anak). Gemuk berdampak buruk bagi kesehatan, sosial ekonomi, & meningkatkan risiko kematian," katanya.

Menurutnya, Pemerintah masih perlu fokus pada mengatasi masalah kekurangan gizi. Perlu inisiatif swasta dan masyarakat mengatasi masalah kegemukan, termasuk pengembangan produk, sosialisasi upaya efektif, perubahan diet dan aktifitas fisik," katanya.

Guru Besar Keamanan Pangan IPB University, yang juga Sekretaris Jenderal PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Dr Ahmad Sulaeman MS mengatakan, MSG atau Umami juga memiliki manfaat seperti dapat mengontrol nafsu dan selara makan, membantu pencernaan, seta menjaga kesehatan mulut.

Umami juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi asupan natrium.

Ia menegaskan bahwa MSG itu zat gizi dan bukan bahan kimia berbahaya namun perlu juga diperhatikan dalam penggunaanya.

"Tidak perlu ada kekhawatiran dalam penggunaan MSG sebagai sumber umami dalam penyusunan diet menu seimbang," katanya.

Ia mengatakan, MSG terdapat secara alami dalam berbagai bahan pangan, serta terbuat dari bahan alami yang diproses dengan proses fermentasi yang telah biasa digunakan.

"Dari berbagai pengujian dan studi terbukti aman sehingga dimasukan ke dalam golongan bahan yang umum dikenal aman," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved