Benarkah MSG Bisa Menyebabkan Obesitas? Berikut Fakta-faktanya
MSG atau monosodium glutamate (MSG) apakah bisa memicu Obesitas atau kelebihan berat badan sesorang
"Namun perlu diperhatikan pula, dalam mengkonsumsi MSG pada batasan tertentu karena kalau terlalu banyak makanan tentu menjadi tidak enak. Selain itu, penting bagi Dietisien memahami perkembangan Ipteks Gizi. Banyak determinan kegemukan (genetik, diet, aktifitas fisik, hormonal, stres, gikes masa janin & anak). Gemuk berdampak buruk bagi kesehatan, sosial ekonomi, & meningkatkan risiko kematian," katanya.
Menurutnya, Pemerintah masih perlu fokus pada mengatasi masalah kekurangan gizi. Perlu inisiatif swasta dan masyarakat mengatasi masalah kegemukan, termasuk pengembangan produk, sosialisasi upaya efektif, perubahan diet dan aktifitas fisik," katanya.
Guru Besar Keamanan Pangan IPB University, yang juga Sekretaris Jenderal PERGIZI Pangan Indonesia, Prof Dr Ahmad Sulaeman MS mengatakan, MSG atau Umami juga memiliki manfaat seperti dapat mengontrol nafsu dan selara makan, membantu pencernaan, seta menjaga kesehatan mulut.
Umami juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi asupan natrium.
Ia menegaskan bahwa MSG itu zat gizi dan bukan bahan kimia berbahaya namun perlu juga diperhatikan dalam penggunaanya.
"Tidak perlu ada kekhawatiran dalam penggunaan MSG sebagai sumber umami dalam penyusunan diet menu seimbang," katanya.
Ia mengatakan, MSG terdapat secara alami dalam berbagai bahan pangan, serta terbuat dari bahan alami yang diproses dengan proses fermentasi yang telah biasa digunakan.
"Dari berbagai pengujian dan studi terbukti aman sehingga dimasukan ke dalam golongan bahan yang umum dikenal aman," katanya.