Kecelakaan Maut di Ciamis
5 Korban Kecelakaan Maut di Panjalu Dirawat di RS Jasa Kartini Tasik, Sebagian Besar Cedera Kepala
Seluruh korban, lanjutnya, rata-rata mengalami cedera utama di bagian kepala. Ditambah dengan luka lain seperti tulang patah dan retak.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Seli Andina Miranti
Warga yang berdatangan bersama petugas ramai-ramai mengevakuasi satu persatu korban. Sekaligus menarik posisi mobil yang miring ke atas, ke posisi normal.
Evakuasi korban yang luka-luka akibat benturan berlangsung hampir setengah jam lebih.
Baca juga: Kecelakaan Maut Mobil Masuk Jurang di Panjalu, Lima Korban Masih Dirawat di RSUD Ciamis
Seluruh korban dievakuasi ke teras rumah milik Meti (30) yang berada di dekat rumah Cidin. “Seluruh korban dibawa ke teras rumah keponakan saya. Meti (30), sebelum dibawa pakai ambulan ke Puskesmas Panjalu,” katanya.
Korban terakhir yang berhasil dikeluarkan dari dalam bangkai mobil adalah sopir, H Mamat (58) yang tergencet tumpukan korban. Korban berada paling bawah.
“Saat dievakuasi dari dalam mobil korban masih bernapas. Tapi begitu akan dibawa ke teras rumah Meti, napasnya sudah terhenti. Sudah meninggal. Satu lagi korban meninggal, nenek-nenek atas nama Ibu Een (75) meninggal saat dibawa ke puskesmas,” jelas Cidin.
Dari 13 orang yang ada dalam mobil, 2 korban meninggal dunia dan 11 orang mengalami luka-luka.
Dari 11 orang korban luka-luka tersebut menurut Cidin sebanyak 5 orang anak-anak. “Ada juga seorang ibu hamil. Tapi saya tidak sempat mencatat namanya. Kami sibuk mengevakuasi korban,” katanya.
Menurut Cidin., sepengetahuannya baru kali ini ada kecelakaan mobil terjun masuk jurang di Blok Simpar Atas tersebut.
“Kejadian seperti ini baru pertama kali ada mobil terjun masuk jurang di Simpar Atas. Dulu memang pernah ada kecelakaan di ruas jalan yang l;ebih dekat ke perbatasan Desa Hujungtiwu,” ujar Cidin.
Baca juga: Rombongan yang Alami Kecelakaan Maut di Panjalu Ternyata Sedang Antarkan Anak Masuk Kuliah