Tak Ingin Kecolongan Omicron, Dinkes KBB Kirim Sampel Uji WGS Pasien Covid-19 ke Labkes Jabar

Kasus positif Covid-19 di Bandung Barat meningkat di beberapa hari terakhir.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar / Hilman Kamaludin
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Eisenhower Sitanggang saat meninjau generator oksigen di RSUD Cikalongwetan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengirimkan sampel uji Whole Genome Sequencing (WGS) pasien yang terpapar Covid-19 dalam sepekan terakhir ke Labkes Jabar.

Upaya tersebut dilakukan karena Pemkab Bandung Barat tidak mau kecolongan dengan kemunculan kasus Covid-19 varian Omicron yang saat ini sudah masuk di wilayah Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Eisenhower Sitanggang, mengatakan, pihaknya mengirimkan sampel ke Labkes Jabar itu karena kasus Covid-19 di KBB saat ini sudah kembali naik, meskipun belum ditemukan varian Omicron.

"Sebelumnya yang pernah ramai diberitakan adalah probable. Tapi untuk memastikan kami kirim sampel ke Labkes Jabar untuk diteliti lebih lanjut," ujarnya di Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Rabu (26/1/2022).

Eisenhower mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk mendeteksi serta langkah pencegahan adanya warga Bandung Barat yang terpapar varian Omicron.

"Ini langkah deteksi dan pencegahan, bukan hanya untuk Omicron tapi juga delta dan varian lainnya," kata Eisenhower.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, kini ada penambahan kasus positif aktif sebanyak 23 orang.

Kasus aktif ini tersebar 7 di Kecamatan Parongpong, 6 di Ngamprah, 5 Padalarang, dan 1 di Kecamatan Lembang, Sindangkerta, Cisarua, dan Cipatat.

Ia mengatakan, dari total 23 kasus aktif itu rata-rata masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga gejala ringan, tapi tidak ada penyakit bawaan atau comorbid yang mengharuskan para pasien dirawat intensif.

"Seluruh pasien kondisinya baik. Tinggal kita tunggu saja apa hasil uji lab-nya," ucapnya.

Kendati demikian, petugas kesehatan di 6 Puskesmas tempat 23 kasus itu muncul telah melakukan Tracing, Testing, Treatment (3T). Dari hasil penelusuran 20 warga itu tak memiliki rekam perjalanan luar daerah.

"Artinya, kasus ini muncul dari transmisi lokal, sehingga penambahan ini akibat penularan lokal. Jadi bukan karena perjalanan daerah ataupun luar negeri," kata Eisen.

Baca juga: UPDATE Corona Hari Ini, Ada Penambahan 7 Ribu Kasus, Pasien Positif Covid-19 yang Meninggal Ada 7

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved