Kasus Covid-19 di Bandung Barat Melonjak, Pembatasan Kegiatan Masyarakat Bakal Kembali Diterapkan
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal kembali menerapkan pembatasan di berbagai sektor menyusul kasus Covid-19 kembali meningkat dan ditambah
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal kembali menerapkan pembatasan di berbagai sektor menyusul kasus Covid-19 kembali meningkat dan ditambah adanya varian Omicron.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Bandung Barat saat ini kembali melonjak dengan tambahan 10 kasus positif aktif setelah pada akhir tahun 2021 lalu sempat menyentuh 0 kasus.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada 16 Januari 2022, total kasus terkonfirmasi positif, mencapai 19.160 kasus, dengan perincian sebanyak 18.884 sembuh, 266 orang meninggal dunia, dan 10 kasus aktif masih dalam perawatan.
"Nanti bakal ada beberapa pembatasan, kemarin juga ada rencana dari Pak Luhut, untuk kita WFH lagi dengan presentase seperti PPKM Level 2," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan di Parongpong, Selasa (18/1/2022).
Selain kembali menerapkan WFH, pihaknya juga bakal menerapkan pembatasan pengunjung di objek wisata dengan presentasi yang lebih sedikit dari sebelumnya.
"Termasuk di kawasan wisata, nanti akan menyesuaikan, jadi begitu ada Inmendagri, kita akan ikuti karena kemarin kasus Covid-19 sempat 0 kasus, tapi sekarang bertambah lagi," katanya.
Hengky mengakui, adanya varian omicron tersebut memang mempengaruhi terhadap tingkat kunjungan objek wisata karena wisatawan menjadi ketakutan untuk berwisata.
"Tapi Kalau akhir Januari atau Februari ini lonjakannya kembali tinggi, kita harus antisipasi," ucap Hengky.
Selain mengadakan pembatasan, kata Hengky, pihaknya terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi booster dan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun untuk antisipasi penyebaran varian omicron.
"Sebenarnya kalau menurut epidemiolog waktu kita zoom meeting, varian omicron memang cepat menular, tapi menurut para pakar ini tidak terlalu parah, apalagi kalau sudah divaksin," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap mengikuti arahan dari pemerintah pusat seperti melakukan pembatasan karena penyebaran varian Omicron harus tetap diantisipasi. (*)
