Sebelum Hilang Tenggelam di Pangandaran, Deni Menangis di Kaki Ibunya dan Menyalami Semua Saudaranya
Martini menyampaikan, sebelum berangkat Deni anak ketiganya pamit dan nangis dahulu di kakinya. Ia dinyatakan hilang tenggelam Selasa (4/1/2022) sore
Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Putra ketiga menjadi korban kecelakaan laut, ibunya menanti di bibir pantai Pangandaran.
Diketahui, korban bernama Deni Mardiansyah (24) putra ketiga ibu Martini (50) warga RT 3/1 Dusun Sindangtawang, Desa Sindanghayu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Korban, dinyatakan tenggelam pada Selasa (4/1/2022) sore pukul 17:30 WIB, setelah melakukan berenang di lokasi larangan depan pos 5 pantai barat Pangandaran.
Martini menyampaikan, sebelum berangkat Deni anak ketiganya pamit dan nangis dahulu di kakinya.
"Dia, pamit dan nangis dulu di kaki Saya. Katanya, minta maaf karena selama ini saya tidak bisa membahagiakan mamah, terus mau berangkat semua saudaranya disalamin (bersalaman)," ujarnya saat ditemui sejumlah wartawan disekitar pos 5 pantai barat Pangandaran, Rabu (5/1/2022) siang.
Namun saat korban berangkat dari rumahnya di Banjarsari, pihak keluarga tidak mempunyai kecurigaan sedikit pun.
"Saya tidak curiga apa-apa, dua hari pamit pergi kerja tahu tahunya kemarin (4/1/2022) sore saat magrib ada kabar kata anak Saya kesini (pantai barat Pangandaran) renang dan terseret arus laut," katanya.
Dari Banjarsari, ungkap Martini, dia itu pamit mau pergi ke rumah ibu tirinya di Kalipucang.
"Dia anak ketiga saya, ini kedua (anak kedua yang mendampingi) dan kakaknya paling tua perempuan," ucapnya sembari menangis.
Sebelumnya, kata Martini, anaknya kerja di satu hotel di Pangandaran. Tapi, karena Pandemi Covid-19 ada pengurangan karyawan.
Kesehariannya, dia seorang anak yang pendiam dan selalu diam di rumah tidak ingin pergi kemana mana.
"Orangnya kurang gaul gitu. Anak saya ini, mungkin broken home, dia itu selalu bilang hidupnya itu gara-gara mamah sama ayah," ujar Martini menirukan kata-kata yang pernah disampaikan anaknya.
"Katanya, kenapa mamah sama ayah sampai cerai. Dia itu, sebenarnya, ingin saya dan ayahnya balikan lagi. Tapi, udah gak mau."
Kini, ia berharap anak bungsunya bisa cepat ditemukan meskipun dalam kondisi meninggal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/martini-perlihatkan-foto-anaknya.jpg)