Anak Bandung Dibuang di Banyumas
KAPENDAM Akui Ciri Penabrak 2 Sejoli di Nagreg Mengarah ke Oknum TNI AD, Tunggu Hasil Penyidikan
Kasus tersebut kini telah diambil alih oleh Pomdam III Siliwangi, sesuai instruksi dari Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subiyanto.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Entes Hidayatullah, ayah Handi, mengatakan, anak kesayangannya itu cenderung pendiam dan banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.
"Kadang di kamar aja, gak pernah buat masalah kalo di luar," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (22/12/2021).
Selain itu, Handi memiliki hobi di bidang otomotif.
Kesehariannya dengan sang kakak juga banyak dihabiskan dengan memodifikasi motor kesayangannya.
Modifikasi motor tersebut ia lakukan di depan rumahnya sendiri bersama sang kakak.
Entes menjelaskan, saat hari terjadi kecelakaan, Handi awalnya sedang beristirahat di rumahnya.
Ibunya saat itu sedang pergi ke pengajian yang tidak jauh dari kediamannya.
"Mungkin Handi keluar menjelang sore. Tidak ada yang tahu saat itu ia mau ke mana," ucapnya.
Di hari peristiwa itu pun Entes sedang berada di Kota Bandung.
Ia bergegas pulang saat mendapat kabar bahwa anak kesayangannya itu terlibat tabrakan.
Baca juga: KABAR Penabrak Dua Sejoli di Nagreg yang Dibuang Dibuka Sedikit oleh Polisi, Keluarga Berharap Ini
Saat tiba di Garut, ia kebingungan lantaran anaknya itu tidak ditemukan di berbagai rumah sakit.
Ia pun mencoba mencari anaknya ke berbagai rumah sakit di luar Garut, tapi hasilnya tetap nihil.
Setelah sepuluh hari kemudian barulah anaknya tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.
Anaknya ditemukan bersamaan dengan korban lain bernama Salsabila (14), yang saat peristiwa tabrakan sedang bersama-sama.