Guru Rudapaksa Santri

Madani Boarding School yang Tak Lagi Berpenghuni, Kini Warga Sekitar Enggan Lewat Depan Sekolah

Kondisi Madani Boarding School yang berlokasi di Kompleks Yayasan Margasatwa, Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung kian memprihatinkan

Penulis: Cipta Permana | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar
Kondisi Madani Boarding School, salah satu lokasi tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan Herry Wirawan terhadap para santriwatinya, di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Selasa (14/12/2021). 

Aktivitas kegiatan dari Madani Boarding School seolah lenyap dari hiruk-pikuk aktivitas masyarakat di sekitarnya.

"Kalau dulu sebelum kasus itu terungkap dan sekolah ini belum ditutup, warga disini masih suka mendengar ada aktivitas di dalam sana, seperti pengajian dan marawisan. Tapi sejak pelaku di tangkap polisi dan para santri di pulangkan ke daerahnya masing-masing, disini sepi aja kayak sekarang ini," ujarnya saat ditemui di depan Madani Boarding School, Selasa (14/12/2021).

Karena tidak ada aktivitas apapun, dan aliran listrik yang diputus oleh pihak PLN, maka beberapa warga sekitar menyebutnya sebagai bangunan angker.

Bahkan, tidak sedikit, warga yang memilih menempuh jalan memutar menuju rumahnya agar tidak melewati sekolah tersebut.

"Malahan kalau malam hari suasananya lebih kerasa seperti rumah hantu. Malahan anak-anak kecil di sini juga, yang biasanya suka main bola di lapangan samping Masjid Al-Arief atau di seberang depan sekolah itu (Madani Boarding School), sekarang mulai jarang, katanya takut," ucapnya.

Mawar mengaku, Ia dan warga sekitar tidak pernah menduga dan menaruh curiga apapun, bahwa sekolah yang disebut sebagai pesantren itu merupakan saksi bisu dari praktek tindak kekerasan seksual yang dilakukan pelaku terhadap para santriwati di dalamnya.

Sebab menurutnya, meskipun berada di tengah permukiman penduduk, namun aktivitas dan sosialisasi dari pelaku dan para korban pun sangat tertutup dari warga sekitar. Bahkan, Ia melihat para santri yang keluar hanya untuk membeli sesuatu di warung terdekat.

"Mereka itu sangat tertutup, baik itu aktivitasnya atau juga komunikasinya dengan warga sekitar. Makanya, kalau pun mereka (santriwati) keluar cuma beli apa gitu ke warung terus balik lagi, engga pernah ngobrol atau apa gitu, pokoknya jalannya nunduk terus, kayaknya orang yang ada masalah, kelihatannya murung gitu," ujarnya.

Selain itu, yang membuat warga semakin miris adalah, para santriwati, beberapa kali terlihat tengah melakukan pekerjaan seperti pekerja proyek bangunan, yang seharusnya dilakukan oleh laki-laki. 

Baca juga: Pak Uu: Jabar Berencana Bentuk Dewan Pengawas Pesantren, Akan Ada Tim Layak Santri Juga

"Pernah kita juga lihat anak-anak itu kok lagi ngangkutin bata dari bak mobil material yang datang, terus lagi ngaduk semen, ngecat tembok dan kegiatan lainnya yang seperti pekerja bangunan lah, yang harusnya itu semua dikerjakan laki-laki. Kita mau bantu juga bingung, soalnya kalau ditanya juga banyaknya diem aja, engga pernah ngobrol atau apa gitu, jadi cuma bisa kasihan aja lihatnya, soalnya," ucapnya.

Terkait, jumlah santriwati yang tinggal di Madani Boarding School, Mawar mengatakan jumlahnya sekitar 23-25 orang.

Hal itu di ketahui dari beberapa warga sekitar yang kerap mengirimkan makanan dalam rangka kegiatan syukuran atau acara ulangtahun anaknya.

"Jumlahnya mereka (santriwati) itu sekitar 23-25 orangan lah, engga nyampe 30 orang. Soalnya, kadang warga sini yang lagi punya rejeki lebih atau ada syukuran apa suka ngasih-ngasih makanan, misalnya nasi kuning atau apa gitu ke sana, dan jumlahnya rata-rata selalu segitu, jadi yang mau ngasih biasanya nanya dulu ke santri yang ada di luar, 'di dalam lagi ada berapa orang' jadi jumlah makannya di sesuaikan," ujar Mawar.

"Kalau misalnya jumlahnya berkurang, jadi 21 atau 20, katanya santri lain lagi dipanggil ke pusat (ke Antapani)," ujarnya menambahkan.

Ia dan warga sekitar pun mengaku kesal terhadap pelaku dan meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman seberat-beratnya sesuai aturan yang berlaku.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved