CATAT: Pembatasan Aktivitas Masyarakat di Jabar Tetap Berlaku Meski PPM Level 3 Dibatalkan

Meski PPKM Level 3 di seluruh Indonesia selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)  dibatalkan, pembatasan aktivitas masyrakat tetap berlaku.

Tribun Jabar
Suasana di salah satu jalan di Kota Garut, Jawa Barat, selama PPKM level 3, Selasa (10/8/2021). 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG-  - Meski PPKM Level 3 di seluruh Indonesia selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)  dibatalkan, pembatasan aktivitas masyrakat tetap berlaku.

 Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menegaskan hal tersebut saat ditemui di Gedung Sate, Bandung, Selasa (7/12).

"Kami tetap melarang adanya perayaan pergantian tahun secara publik dan massal di hotel-hotel, di gedung-gedung di tempat-tempat outdoor, konvoi, dan lain sebagainya. Itu dilarang dan Pak Kapolda dan jajaran sudah berkomitmen untuk mengamankan kebijakan itu," ujarnya.

Baca juga: Ridwan Kamil jadi Sopir Raja Yogyakarta dan Ratu Hemas Jalan-jalan Nostalgia di Bandung

Jumlah pengunjung di tempat-tempat wisata, tegas Emil, sapaan akrabnya, dibatasi maksimal 75 persen dari total kapasitas. Pengunjung wajib menjalani skrining menggunakan aplikasi Pedulilindungi, bukan semata formalitas.

Belakangan, ujarnya, hal itu cenderung terjadi. Ini terbukti dari shadow visitor yang dilakukan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana ke salah satu tempat wisata di Jabar, belum lama ini. Ia mendapati skrining aplikasi Pedulilindungi tidak dilakukan secara baik.

"Seolah-olah ada [skrining] di pintu gerbangnya, tapi tidak lakukan pengecekan. Jadi kami sudah menyiapkan mekanisme sosialisasi akan memberikan sanksi penutupan dan sanksi lainnya jika ditemukan bahwa proses skrining kepada pengunjung terkait Pedulilindungi itu tidak dipergunakan semestinya," katanya.

Baca juga: Kisah Rossa Selamatkan Diri dari Erupsi Gunung Semeru, Berlari Panik, Terpisah dari Ibu dan Suami

Emil juga menegaskan, pengetatan akan tetap dilakukan di jalur-jalur lalu lintas dan transportasi.

"Saya imbau masyarakat Jabar tidak usah banyak melakukan kegiatan di libur Natal dan Tahun Baru, karena itu akan meningkatkan potensi kerumunan dan keramaian yang berlebihan," katanya.

Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan pihaknya akan mengaktifkan kembali sejumlah check point di ruas-ruas jalan utama di Jabar untuk melakukan penyekatan dan pemantauan protokol kesehatan.

"Kegiatan penyekatan atau check point kita laksanakan untuk membatasi kerumunan di suatu tempat atau di suatu jalur. Seperti biasa akan kita melaksanakan penyekatan di wilayah Tol Cileunyi, Cikampek, dan beberapa luas jalannya, ada 5-6 tempat yang akan melaksanakan penyekatan," katanya.

Tujuannya adalah membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat. Konvoi tahun baru dan kehiatan publik di tempat-tempat publik pun, katanya, ditiadakan.

Emil menambahkan, Pemrov Jabar juga akan melipatgandakan upaya pengetesan dan pelacakan Covid-19 di Jabar selama masa libur Nataru.

"Kami juga sudah menyiapkan potensi hadirnya varian Omicron di Jawa Barat, dengan meningkatkan kesiapan testing, tracing, dan treatment. Pemerintah pusat itu hanya mewajibkan testing kita ini 11.000 per hari dengan kondisi sekarang. Tapi Jawa Barat tiga kali lipat, dari hanya 11.000 yang diwajibkan kita melakukan testing itu 30 ribuan per hari," kata Emil.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved