Anak Tak Ingin Tinggalkan Ibu yang Sudah Renta saat Semeru Erupsi, Mayatnya Ditemukan Berpelukan

Ibu tersebut dan anaknya ditemukan berpelukan. Sang anak diduga memilih tidak menyelamatkan diri karena tidak ingin meninggalkan sang ibu. 

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
AMAN ROCHMAN / AFP
Abu menutupi rumah dan pepohonan di lereng Gunung Semeru di Lumajang pada 5 Desember 2021, sehari setelah letusan gunung berapi di gunung yang menewaskan sedikitnya 14 orang. (Photo by AMAN ROCHMAN / AFP) 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang ibu yang sudah renta diduga tidak bisa menyelamatkan diri ketika Gunung Semeru erupsi.

Ibu tersebut dan anaknya ditemukan berpelukan. Sang anak diduga memilih tidak menyelamatkan diri karena tidak ingin meninggalkan sang ibu. 

Nasib nahas menimpa ibu dan anak warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: Beda Erupsi dan Meletus serta Apa Saja Jenis Erupsi dalam Gunung Berapi, Gunung Semeru Kategori Apa?

Mereka meninggal dunia akibat erupis Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021).

Keduanya meninggal setelah tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh.

Diduga sang ibu tak sanggup berjalan menyelamatkan diri saat peristiwa itu terjadi.

Sementara sang anak tak tega meninggalkan ibunya.

Baca juga: Polres Garut Berangkatkan Dua Truk Bantuan Logistik untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Satu persatu korban jiwa bencana alam erupsi Gunung Semeru mulai ditemukan.

Salamah (70), seorang ibu tewas dengan anaknya, Rumin (28) dalam kondisi pelukan.

Legiman, adik ipar Salamah cerita, ketika Gunung Semeru erupsi semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur sejauh 2,5 kilometer yang mengarah ke Besuk Kobokan. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur sejauh 2,5 kilometer yang mengarah ke Besuk Kobokan. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia. Sedangkan anaknya, Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.

Sehingga keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.

"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.

Dua anggota keluarga Salamah, kata dia, juga bernasib malang. Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah.

"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved