Mayat dalam Karung di Bandung
Keseharian Pelajar SMA Pelaku Perampasan Nyawa Bocah di Bandung, Jarang Gaul dengan Anak Seusianya
Seperti apa keseharian pelajar SMA pelaku perampasan nyawa dan rudapaksa bocah 10 tahun di Desa Tanjungwangi, Pacet, Kabupaten Bandung, terungkap.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Siti Fatimah
Saat itu, bocah nahas itu sedang melewati rumah pelaku setelah pulang mengaji.
Pelaku yang sudah berniat jahat kemudian langsung membekap dan membawa korban ke gubuk tempat kejadian perkara.
Gubuk tersebut berada tak jauh dari rumah korban.
Mendapatkan paksaan seperti itu, korban sebenarnya sempat melakukan perlawanan.
"Karena di tangan pelaku ada bekas cakaran," ujar Hendra.
Pelaku nekat melakukan aksi rudapaksa karena ia terpengaruh tontonan video dewasa.
Hendra mengatakan, pihaknya menemukan banyak sekali video dewasa di ponsel pelaku.
"Sehinggga memicu pelaku untuk melakukan tindakan tersebut," katanya.
Lalu, pelaku menghilangkan nyawa korban lantaran tak ingin aksi bejatnya diketahui siapa pun.
Ia menghabisi nyawa korban dengan cara menghantamkan kayu.
"Pelaku mengakui melakukan perbuatan tersebut (rudapaksa) dan menghabisi nyawa dengan memukul menggunakan kayu yang ada di lokasi, untuk menghilangkan jejak bahwa dialah sebagi pelakunya," ujar Hendra.
Pelaku ternyata sudah merencanakan aksi kejinya.
Baca juga: Kasus Bocah Dalam Karung di Bandung, Korban Melawan, Cakar Tangan Pelaku, Tangan dan Mulut Dilakban
Pasalnya, ia sudah membawa lap merah dan lakban dari rumahnya.
Sementara itu, kayu yang digunakan untuk menghantam korban sudah ada di tempat kejadian perkara.
"Menurut pengakuan pelaku, ia melakukan aksinya sendirian," ujar Hendra.