Sarah Meninggal Dianiaya
Paspornya Tak Diurus di Cianjur, Ini Kata Imigrasi Cianjur Mengenai AL Siram Air Keras pada Istrinya
Viralnya warga negara asing AL (29) yang tega menyiram air keras ke istrinya hingga korban meninggal dunia menyita perhatian publik.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Viralnya warga negara asing AL (29) yang menikah dengan warga Cianjur lalu menganiaya istrinya hingga korban meninggal dunia telah menyita perhatian publik.
Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Cianjur sudah mengetahui kasus tersebut namun pihaknya tak bisa memberikan penjelasan terperinci karena AL tercatat pengurusan paspornya di Imigrasi Depok.
Humas Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Cianjur, Sadewa, mengatakan saat ini proses pemeriksaan dan penyidikkan masih berlangsung di Polres Cianjur.
Baca juga: Cegah Perempuan Jadi Korban, Pemkab Cianjur akan Bentuk Satgas Pencegahan Kawin Kontrak
"Kami tak bisa memberikan penjelasan karena pengurusan paspornya berada di Kantor Imigrasi Depok," ujar Sadewa melalui sambungan telepon, Rabu (24/11/2021) siang.
Seperti diketahui bahwa AL warga negara asing asal Arab sudah ditangkap pihak kepolisian Polres Cianjur. Dari hasil pemeriksaan sementara, kepada pihak kepolisian AL mengaku punya usaha jual beli kayu gaharu.
Warga Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur mengenal sosok AL sebagai pria yang selalu berkupluk dan berkacamata hitam.
Warga sedikit mengernyitkan dahi ketika melihat wajah AL yang terlihat sudah berumur namun di paspornya ia kelahiran tahun 1993.
Sosok AL
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, tersangka penyiram air keras ke istrinya sendiri, AL (29), telah dibawa ke Polres Cianjur untuk menjalani pemeriksaan.
"Kepolisian bergerak cepat untuk menangkap pelaku dan berhasil ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta oleh personel gabungan Polres Cianjur dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta," kata Kapolres, Senin (22/11/2021) siang.
Kapolres mengatakan, pelaku diduga melakukan penyiraman air keras karena cemburu. Tetapi petugas masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman dengan memintai keterangan dari pelaku.
Seperti diketahui, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Timur Tengah berinisial AL (29) ditangkap anggota Polres Cianjur. Dia diduga menyiksa istri dengan menyiram air keras.
Warga negara berinisial AL (29) itu ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak kabur ke negara asalnya.
Baca juga: Nikah 1,5 Bulan, Sarah Meninggal Disiram Air Keras, Suami Cemburu ketika Istri Peluk Teman Perempuan
Korban yang bernama Sarah meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Cianjur.
Lalu siapakah sosok AL? Ternyata warga sedikit sekali yang mengetahui sosok AL dan pekerjaannya di Indonesia
Kepada warga Kampung Munjul I, AL yang tak fasih berbahasa Indonesia selalu mengatakan kalau ia wiraswasta dan tinggal sementara di kawasan Cipanas.
Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57), juga baru mengenal pria yang menikahi seorang gadis yang tinggal di Kampung Munjul tersebut.
Namun dari penuturan sang ibu kepada ketua RW, AL adalah warga Arab yang dulu pernah tinggal bertetangga dengan ibu Sarah saat bekerja menjadi TKW di Saudi Arabia.
Rumah AL hanya terhalang dua rumah dari ibu Sarah yang saat itu dinikahi oleh Tentara di Saudi Arabia.
"Kalau ke sini gayanya selalu pakai sweater yang menutup kepala, pakai kacamata hitam, gayanya selalu begitu," ujar ketua RW.
Permintaan terakhir Sarah
Suara Sarah (21) minta tolong dini hari sekitar Sabtu (20/11/2021) pukul 01.30 WIB saat warga Kampung Munjul I, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, memecah kesunyian warga yang sedang terlelap tidur.
Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57), masih mengingat jelas ketika anaknya membangunkan ia yang sudah tertidur di kamar.
Dua kali anaknya membangunkan karena sangat jelas terdengar rintihan minta tolong dari Sarah.
"Anak saya membangunkan saya katanya ada suara perempuan minta tolong, suara pertama terdengar sayup," ujar Endang, ditemui saat ditemui di rumahnya.
Baca juga: Suami Jahat dari Arab Saudi, AL Bahkan Cemburu Jika Sarah Berpelukan dengan Sesama Perempuan
Endang sempat bangun dan mendengarkan suara minta tolong tersebut, sambil terkantuk-kantung Endang menjawab kepada anaknya mungkin tetangganya sedang bertengkar.
"Suara kedua sangat didengar jelas oleh anak saya, ia meyakinkan saya bahwa itu suara jelas minta tolong dari suara perempuan," kata Endang.
Endang bergegas bangun dari tempat tidur, baru saja melangkah ke ruang tamu, Endang mendengar tetangganya ada yang menghampiri rumahnya dan tidak berselang lama suara tetangganya yang terdengar panik mengabarkan bahwa Sarah disiksa suaminya.
"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang.
Tiba di teras rumah, Endang mendengar suara parau Sarah yang makin melemah. Kepadanya Sarah berujar bahwa ia telah dianiaya oleh suaminya.
"Saat itu saya mendengar Sarah menjelaskan bahwa ia baru saja dianiaya suaminya, kepalanya dibenturkan, mulutnya dilakban dan tangannya diikat," kata Endang.
Endang mendapat permintaan terakhir dari Sarah untuk mengambil handphone yang berada di ruang tamu. Saat itu Sarah masih mengingat jelas terakhir ia mengecash handphonenya.
Endang bersama ketua RT lantas masuk ke ruang tamu, namun ia tak menemukan handphone tersebut. Endang hanya melihat suasana ruang tamu sudah acak-acakan.
Ia bersama ketua RT kemudian keluar lagi dan menjelaskan kepada Sarah bahwa handphonenya tak berhasil ia temukan.
Endang mendengar Sarah kemudian mengerang kesakitan. Suaranya semakin parau terdengar menahan sakit dan panas.
Ketua RW kembali mendengar bahwa Sarah telah disiram air keras.
"Pertama datang pun saya langsung menutup tubuhnya dengan kain karena ia seperti kedinginan, setelah mendapat keterangan ia disiram air keras saya langsung berinisiatif mendatangi polisi dan menelepon ambulans desa," kata Endang.
Baca juga: Fakta Baru Sarah, Istri yang Disiram Air Keras, Ternyata Pelaku Cemburu Pada Sosok Ini
Setengah berlari Ketua RW mengambil motor dan tancap gas menuju kantor Polsek Cianjur. Lima belas menit kemudian ambulans datang dan membawa Sarah ke rumah sakit.
"Datang kembali ke rumah setelah dari Polsek, saya melihat wajah Sarah sudah makin membengkak," katanya.
Menjelang Subuh banyak warga mulai berdatangan ke lokasi hingga pagi hari tiba.
Lalu Sabtu (20/11/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB ketua RW mendapat kabar duka bahwa Sarah meninggal dunia saat akan dirujuk.
"Siang hari, ibunya bercerita bahwa Sarah menyampaikan ia dianiaya saat masih dirawat di rumah sakit," katanya