Anjing Pelacak Endus Yana yang Hilang Misterius hingga ke Dasar Jurang Cadas Pangeran yang Angker
Dua anjing pelacak dari Polda Jabar dikerahkan cari Yana yang hilang misterius di Cadas Pangeran, Sumedang, Kamis (18/11/2021).
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Mega Nugraha
Menurutnya, pemeriksaan sejumlah saksi terus dilakukan, termasuk saksi di tempat korban bekerja maupun pihak keluarga korban.
"Semua motif, masih terbuka," tutur Eko.

Eko menuturkan, proses pencarian hari kedua korban metodenya masih sama seperti hari sebelumnya.
"Petugas dari Polsek Sumedang Selatan akan menyisir di jalan atas Cadas Pangeran, dan petugas dari Polsek Pamulihan akan menyisir sisi jalan bawah Cadas Pangeran, " ucapnya.
Eko menambahkan, hari kedua proses pencarian korban, pihaknya menerjunkan sebanyak 200 personel dan dua ekor anjing pelacak milik K-9 Polda Jabar.
"Dua ekor anjing pelacak turut kita kerahkan, dan diharapkan bisa mengendus keberadaan korban," katanya.
Detik-detik Yana Hilang Misterius
Warga Desa Sukajaya, Sumedang Selatan, Sumedang itu hilang kontak dengan keluarga. Proses pencarian Yana terus dilakukan hingga ke dasar jurang.
Diketahui dari pesan WhatsApp, detik-detik Yana hilang setelah sempat mengabari istrinya. Yana mengirimkan pesan ketika ia singgah di masjid untuk salat.
Saat itu, Yana dalam perjalanan dari arah Tanjungsari menuju Sumedang. Ketika beristirahat di masjid sekitar daerah Simpang, Yana masih berkomunikasi dengan istri. Satu petunjuk diketahui dari pesan tersebut, yakni ada seseorang yang menumpang ke arah Sumedang.
"Ayah solat dulu di Simpang, solat isya. Kebetulan ada orang Sumedang juga, nebeng ikut sama Ayah," begitu bunyi pesan yang dikirimkan Yana.
Baca juga: Cari Yana Hilang Misterius, Kapolres Sumedang : Sinyal Ponsel Korban Masih di Cadas Pangeran
Tidak lama berselang, ada lagi pesan rekaman suara melalui nomor WhatsApp yang sama. Pesan tersebut berisi rekaman suara Yana seperti kesakitan.
Yana menangis namun tidak begitu jelas apa yang disampaikannya. Ia berbicara dalam bahasa Sunda, menyesali perbuatannya kepada Tuhan.
Suara dalam rekaman sedikit tidak bisa ditranskripsi karena ketidakjelasan artikulasi saat suara itu direkam.
"Gusti, saya kira bukan orang jahat," katanya, terpatah-patah dan seperti meringis kesakitan.