Delapan Tahun Tak Terurus, Lahan Eks Gedung Palaguna Bakal Dibangun Ini Tahun depan
Lahan sekitar 8 ribu meter bekas Palaguna Plaza Nusantara di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, sudah hampir delapan tahun tidak digunakan.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Lahan sekitar 8 ribu meter bekas Palaguna Plaza Nusantara di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, sudah hampir delapan tahun tidak digunakan.
Dulunya, Palaguna merupakan sebuah kawasan Mall yang menjadi daya tarik masyarakat Bandung dan luar Bandung untuk berwisata.
Direktur Utama PT Jasa Kepariwisataan (Jaswita), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, Deni Nurdiana Hadimin mengatakan, pihaknya bakal mengambil alih lahan Palaguna untuk dibangun pusat wisata.
Baca juga: Ketegangan Saat Eksekusi Lahan Tol Cisumdawu Sumedang, Warga Kecewa Harga Tanah Dinilai Rendah
"Nantinya ada Mall, rumah sakit, apartemen dan ada Ruang terbuka hijau nya, karena aset kita yang paling idola itu sebetulnya Palaguna, sudah hampir delapan tahun diruntuhkan dan sekarang tidak diapa-apakan," ujar Deni Nurdiana Hadimin, disela kegiatan hari jadi PT Jaswita ke 4, di Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (12/11/2021).
Menurut dia, membiarkan lahan Palaguna tak terurus merupakan sebuah kerugian. Pihaknya bakal mengambil alih aset Palaguna untuk dimaksimal.
"Jadi, itukan awalnya disewa oleh PT Tirta Rajajaya. Saya sudah bersurat, kalau sampai Desember ini tidak dibangun kontrak akan diputus dan akan saya ambil alih, sudah banyak investor yang antre," katanya.
Baca juga: Soal Pembebasan Lahan Pembangunan Tol Cigatas, Wali Kota Tasikmalaya; Jangan Tergiur Penawaran Calo
Selama ini, kata dia, banyak aset milik Pemerintah Provinsi Jabar yang dikuasi oleh orang-orang yang tidak menghasilkan.
"Makanya tahun depan 2022, mulai dilakukan pembangunan, luasnya sekitar 8000 meter persegi," ucapnya.
Selain membangun Palaguna, PT Jaswita juga tengah mengembangkan bisnis pariwisata laut dengan menyewakan kapal phinisi, di laut Labuan Bajo Nusa Ternggara Timur (NTT)
Binis kapal phinisi ini dikelola oleh anak perusahaan PT Jaswita yang berkolaborasi dengan PT Tibra Bajo.
Bisnis ini baru berjalan tahun ini, setelah dihantam pandemi Covid-19, yang sempat membuat usaha pariwisata lesu.
Baca juga: Suhendar Petani Cianjur Kaget, Kol Raksasa Tumbuh di Lahan Pertanian Miliknya
"Kita memang sedang berposes karena usia kita baru empat tahun. Tapi ke depan kita akan terus berkembang salah satunya kapal Phinisi di Labuan Bajo dan masih jadi yang favorit di sana," katanya.
Wisata di Labuan Bajo menggunakan kapal phinisi, kata dia, masih menjadi favorit wisatawan. Apalagi, kata dia, banyak wisatawan asal Jawa Barat yang berlibur di Labuan Bajo.
"Kami melihat ini peluang bisnis dan tidak ada pengusaha asal Jawa Barat. Jadi, sekarang itu orang Jawa Barat bertanya ke kita, Phinisi ke kita dan Phinisi kita boleh dibilang paling keren, paling lengkap, makanya kita investasi," katanya.
Baca juga: Lahan 8 Hektare Milik Negara yang Dipindah Tangankan Kades Cikole Lembang Kini Dikuasai Pihak Lain
Pemerintah setempat pun, kata dia, menyambut baik kehadiran anak perusahaan BUMD Jabar di NTT yang berkolaborasi memajukan wisata di sana.