Curi Hp Demi Daring Anak

Sujud Syukur Usai Dibebaskan, Pengakuan Comara Nekat Curi Ponsel, Sedih Anak Melamun Sulit Belajar

Comara mengaku telah nekat mencuri ponsel milik perangkat desa karena tidak tahan melihat anaknya yang sehari-hari kesulitan belajar daring

Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari
Comara Saeful (41) alias Combet, pelaku pencurian ponsel di Garut, sujud syukur, selain dibebaskan, dia juga mendapatkan hadiah HP dari Kajari Garut Neva Susanti, Rabu (10/11/2021). Comara nekat mencuri ponsel di kantor desa lantaran ponsel tersebut untuk anaknya belajar daring. 

Comara pun kemudian bergegas meninggalkan kantor desa dengan beras dan ponsel curiannya itu.

Ia mengaku belum sempat memberikan ponsel tersebut pada anaknya lantaran smartphone itu
terkunci.

Baca juga: Dibebaskan Usai Curi Ponsel Demi Anak Belajar Daring, Kini Comara Dapat Ponsel dari Kajari Garut

"Kemudian tidak berapa lama saya dijemput oleh perangkat desa, saya pasrah dan mengaku bahwa saya telah mencuri ponsel itu," ungkapnya.

Kemudian ia dibawa ke Polsek Malangbong oleh kepala desa guna menghindari kemarahan warga, ia pun menjalani proses hukum dan ditahan sementara di Polres Garut.

Setelah kasusnya dilimpahkan ke kejaksaan, proses hukum Comara tidak dilanjutkan karena pertimbangan kemanusiaan.

Kejaksaan Negeri Garut sebelumnya melakukan rapat dengan Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung membahas Comara kemudian disetujui bahwa perkaranya dihentikan.

Pernah terjadi kasus yang sama di Garut

Tangis A (41) pecah, saat menerima bantuan laptop dan ponsel untuk anaknya S (13) dari Penasihat Dharma Wanita Kemensos, Grace Juliari Batubara. A merupakan ayah yang sempat viral seusai mencuri ponsel demi anaknya bisa belajar daring.

Sejak kisahnya ramai diberitakan, bantuan bagi A, warga Kampung Cilelang, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler yang bekerja serabutan itu terus mengalir. Ia pun tak menyangka banyak bantuan yang diterimanya.

"Saya sangat bahagia ada bantuan. Terima kasih ke ibu Grace karena sudah memberikan laptop untuk anak saya agar bisa belajar daring," ujar A sambil meneteskan air mata, Rabu (2/9/2020).

A berharap, bantuan serupa tak hanya diberikan untuk dirinya. Namun bisa diterima orang lain yang senasib seperti ia dan keluarga.

"Alhamdulillah sudah tenang buat anak belajar. Apalagi baru masuk ke SMP. Sedangkan yang besar cuma tamatan SMP, anak paling kecil masih umur 4 tahun," katanya.

Sehari-hari A bekerja jadi buruh pacul. Dengan upah Rp 50 ribu. Ia juga kerap mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Curi Ponsel Demi Anaknya Bisa Belajar Daring, Ayah Asal Garut Ini Dibebaskan Jaksa

Penasihat Dharma Wanita Kemensos, Grace Juliari Batubara, mengaku tersentuh dengan kisah A yang rela berbuat apa saja demi anaknya bisa belajar. Meski tak dibenarkan, kisah A itu bisa jadi pembelajaran.

"Saya sempatkan datang ke rumahnya setelah melihat kisahnya di media. Ayahnya rela mencuri ponsel demi anaknya bisa belajar daring. Saya datang untuk beri bantuan laptop, ponsel, dan peralatan sekolah," ucap istri Menteri Sosial, Juliari Batubara itu.

Kemarin Grace juga memberi bantuan 1.000 paket sembako bagi warga Garut.

Kasus yang seperti dialami A bisa terjadi di mana saja. Pemerintah juga bisa mengambil langkah cepat untuk menanganinya.

"Mendikbud sudah beri keleluasaan untuk siswa dapat kuota internet. Semoga bisa selesaikan masalah seperti yang dialami warga di Garut ini," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved