Penemuan Mayat di Subang

Fakta Terbaru Kasus Subang, Yoris: Yosef Terobos Garis Polisi Sebelum Danu, Ada Barang yang Diambil

Fakta itu adalah ayah kandung Yoris sekaligus suami Tuti Suhartini, Yosef (55), juga pernah menerobos garis polisi yang terpasang di lokasi kejadian

Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati
Yoris dan Danu bersama kuasa hukum saat akan meninggalkan Satreskrim Polres Subang setelah pemeriksaan kasus Subang, Rabu (10/11/2021). 

Sebelumnya, ahli forensik Kombes Sumy Hastry Purwanti mengungkap alasan kasus Subang belum terungkap.

Kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti terjadi pada 18 Agustus 2021. Hingga November, kasus itu belum terungkap.

Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan Polres Subang dibantu Polda Jabar dan Bareskrim Polri masih bekerja keras mengungkap kasus tersebut.

Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti. Pangkatnya kini Kombes Pol. Ia ikut melakukan autopsi ulang korban kasus Subang.
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti. Pangkatnya kini Kombes Pol. Ia ikut melakukan autopsi ulang korban kasus Subang. (Kompas/P Raditya Mahendra Yasa)

"Kenapa sampai sekarang belum bisa ditetapkan siapa pelakunya? Karena eman-teman di kepolisian masih berusaha keras sampai sekarang. Makanya sekarang dikolaborasi," ujar Kombes Sumy Hastry Purwanti dalam wawancara dengan Guru Besar UI, Adrianus Meliala, yang ditayangkan di Akun Instagram Forensik UI, belum lama ini.

Ia menyebut, setelah olah TKP pertama, hasilnya, ternyata banyak temuan yang tidak sinkron.

"Olah TKP-nya tidak sinergi, jadi ternyata setelah digelar, masing-masing ahli berbicara itu tidak konek," katanya.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Yoris dan Danu Kembali Dipanggil Polisi, Ada Fakta Baru Terkait Saksi Kunci?

Karena banyak temuan yang klik satu sama lain, polisi melakukan olah TKP ulang.

"Artinya, kita ulang lagi dari inafisnya, penyidikannya, IT-nya bahkan dari kedokteran kepolisian yang seperti saya dokteran forensiknya. Jadi sudah mulai kelihatan," kata dia.

Dalam kasus itu, polisi harus melakukan dua kali olah TKP. Saat olah TKP kedua, polisi menurunkan anjing pelacak.

Soal autopsi kedua, Sumy Hastry Purwanti hanya melengkapi data yang dibutuhkan dari TKP pembunuhan.

"Kedokteran awal belum menyeluruh, saya hanya melengkapi pada otopsi kedua data yang dibutuhkan dari tkp," ujarnya.

"Harusnya tidak ada autopsi kedua dalam kedokteran forensik, tapi kalau dianggap perlu kita periksa lagi."

Dengan proses penyidikan yang masih berjalan hingga saat ini, dia meyakini kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti itu segera terungkap.

"Saya yakin kasus subang 100 persen akan terungkap kita hanya menunggu waktunya aja."

Baca juga: Temuan Polisi di Awal Kasus Subang Ada yang Tidak Sinkron, Sekarang Sudah Temukan Titik Terang

TKP Kasus Subang Diacak-acak

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved