Pemulihan Ekonomi Usai PPKM Darurat, Ekspor Jabar Triwulan III 2021 Tertinggi se-Indonesia
Arifin mencatat Jawa Barat berhasil menyumbang 15.02 persen dari total ekspor nasional pada triwulan III/2021 dari total ekspor nasional USD 164.287 M
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setelah masa pemberlakuan PPKM Darurat dan melewati gelombang 2 kasus Covid-19, kinerja ekspor nonmigas Jawa Barat terus bergerak naik.
Hal ini ditopang upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terus membuka banyak peluang ekspor di masa pandemi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan nilai ekspor nonmigas pada September 2021 mengalami peningkatan 2,07 persen dari Agustus 2021.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Melambung, Ekspor CPO Minyak Sawit Mentah Akan Dihentikan
Secara kumulatif Neraca Perdagangan Non Migas Jabar pada triwulan III atau Januari-September 2021 surplus mencapai USD 16.54 miliar.
“Telah terjadi peningkatan sedikit demi sedikit dari Juli 2021 sampai September 2021, setelah puncak pandemi Covid 19 dan masa PPKM darurat diberlakukan di Jawa Barat,” katanya melalui ponsel, Kamis (4/11/2021).
Arifin mencatat Jawa Barat berhasil menyumbang 15.02 persen dari total ekspor nasional pada triwulan III/2021 dari total ekspor nasional USD 164.287 Miliar.
Angka ini menurutnya menjadikan Jabar menjadi provinsi nomor satu penyumbang ekspor terbesar disusul Jawa Timur dengan nilai ekspor USD 16.93 miliar atau 10.31 persen, dan Kalimantan Timur dengan nilai USD 16.11 miliar.
“Dengan angka ini target capaian indikator pertumbuhan nilai ekspor nonmigas Jabar sebesar USD 10,14 miliar, sudah tercapai USD 8,75 miliar selama periode Januari-September 2021 atau 86,29% dari target tahun 2021,” tuturnya.
Menurutnya dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai ekspor 10 golongan barang utama pada September 2021 sebagian besar mengalami peningkatan nilai ekspor.
Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, ekspor nonmigas 10 komoditas utama di September 2021 mengalami kenaikan 30,85 persen.
Peningkatan nilai ekspor terbesar pada September 2021 terjadi pada golongan Mesin & Mekanis sebesar USD 63,98 juta (29,64 persen), diikuti oleh Kendaraan & bagian sebesar USD 40,05 juta (11,37 persen).
“Secara kumulatif ekspor golongan barang utama Januari–September 2021 menunjukkan penguatan dibanding 2020. Namun ekspor Pakaian Jadi Nonrajut menurun dibanding tahun lalu, sebesar 3,81 persen,” katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Paparkan 12 Strategi Pemulihan Citarum Harum di Konferensi PBB
Kemudian, pangsa pasar terbesar ekspor non migas Jabar pada September 2021 adalah Amerika Serikat, yaitu USD 624,88 juta, disusul Jepang USD 267,39 juta, dan Tiongkok USD 196 juta.
Peningkatan ekspor Jabar terbesar dialami oleh Vietnam sebesar USD 27,08 juta (27,92 persen), disusul Malaysia sebesar USD 17,55 juta (22,82 persen) dan Korea Selatan sebesar USD 17,00 juta (12,05 persen).