Gigihnya Salamun di Indramayu Tanam Mangga Agrimania, Buah Mangga Termahal di Indonesia Tembus Eropa

Semangatnya warga di Perumahan Bumi Patra Indramayu berkebun mangga agrimania, buah mangga termahal di Indonesia tembus eropa

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Handhika Rahman
Salamun sedang menunjukan buah mangga agrimania di Indramayu yang siap panen, Minggu (24/10/2021) 

"Saat mangga sulit dicari seperti di bulan Maret sampai Juni, kita berharap bisa tetap panen, karena di bulan itu harga mangga sedang tinggi-tingginya," ujar Salamun.

2. Terlanjur Jatuh Cinta Pada Mangga Agrimania Khas Indramayu

Kecintaan Salamun terhadap mangga rupanya semakin bergejolak semenjak ia bergabung dengan Kelompok Tani WTC untuk mengelola perkebunan di Perumahan Bumi Patra pada tahun 2018 lalu.

Di sana, ia belajar banyak hal, mulai dari perawatan pohon mangga hingga mampu membedakan mana mangga yang memiliki kualitas grade A dan grade B.

Menurutnya, rasa buah mangga yang ditanam di tanah Indramayu adalah yang terbaik se-Indonesia.  Salamun sudah mencicipi berbagai rasa mangga dari berbagai daerah, seperti mangga yang ditanam di Bekasi, Karawang, dan sejumlah daerah lainnya.

Namun, rasanya tidak seistimewa mangga yang ditanam di Indramayu

Hal ini pula yang membuat daerah yang berlokasi di Pantura Jabar tersebut kerap kali dijuluki dengan julukan Kota Mangga.

"Meskipun buahnya sama, tapi rasanya beda, mangga yang ditanam di Indramayu lebih enak rasanya," ujar dia.

Salamun merupakan salah satu petani yang paling rajin, setiap hari, ia selalu datang ke kebun untuk mengecek pohon-pohon mangga yang ia kelola bersama 12 petani penggarap lainnya.

Tidak sulit menemui Salamun, ia pasti sudah berada di kebun mangga setelah matahari terbit, lokasinya kurang dari 1 kilometer dari rumahnya. 

Di sana, ia menyematkan diri memotong dahan yang baru tumbuh untuk memaksimalkan pertumbuhan pohon, hingga membersihkan kebun dari rerumputan liar. 

Baru sekitar pukul 08.00 WIB, Salamun berangkat bekerja menunaikan kewajibannya sebagai kuli bangunan.

Hal yang sama ia lakukan juga seusai pulang bekerja, Salamun selalu datang ke kebun dan baru pulang ke rumah menjelang matahari terbenam.

Padahal, jika melihat jadwal, pengecekan kebun seharusnya hanya dilakukan pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu saja.

Salamun mengaku, sudah terlanjur jatuh cinta pada mangga berbobot fantastis khas Kabupaten Indramayu tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved