Jembatan Baru yang Viral di Media Sosial Karena Tak Ada Akses Akan Segera Dibuatkan Jalan
Sebenarnya jembatan di atas Sungai Cikored ini sudah selesai dibangun, namun jembatan ini tak punya akses jalan.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
Warga Bingung
Adam syahidan (28), Warga Kampung Cibitung ngora, Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, berharap, jembatan yang sudah dibangun bisa segera digunakan oleh warga, karena ia khawatir jika terus menggunakan jembatan lama, maka jembatan baru akan hancur.
“Tak tahu ini jembatan buat apa, karena kalau lewat situ harus naik dulu, belum jembatanya ada di tengah, ujung jalan sama ujung jembatan jauh, apalagi pake motor juga engga bisa, jadi kepaksa pakai jalan yang lama,” ujar Adam, di Cianjur, Senin (18/10/2021)
Menurutnya, jika menggunakan jembatan lama banyak warga yang suka terjatuh, karena kondisi jembatan yang hanya menggunakan bambu tidak memiliki pengaman.
“Jembatan dari bambu kan kecil, kalau pakai motor bisa tapi banyak yang suka jatuh, apalagi kan petani suka bawa hasilnya pakai motor,” ujarnya.
Adam mengatakan, akses tersebut merupakan akses yang sangat dibutuhkan oleh warga setempat, karena satu-satunya akses terdekat.
“Kami berharap, kepada Pemerintah Daerah khususnya agar segera diperbaiki, buat jembatan itu yang bisa digunakan, mudah-mudahan ada akses jalan untuk bisa melintas menggunakan jembatan itu,” katanya.
Kepala Desa Cibokor, Elian Syahudin mengatakan, jembatan yang dinamakan Leuwi Dahu, sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh warga, karena tidak ada akses untuk ke jembatan sendiri.
“Kurang lebih tiga minggu ke belakang pembangunan jembatan sudah selesai, jadi kalau tidak salah anggaranya dari Dana Alokasi Umum (DAU), karena alokasi dana hanya untuk jembatan saja, dan tidak bisa membangun jalan cukup luas, anggaran hanya cukup sebelas meter untuk bentangan jalan jembatan, makanya terjadi jembatan seperti ini, tidak ada pengubung antara satu dengan yang lain, sehingga terjadi jembatan di tengah-tengah,” ujarnya.
Ia mengatakan, jika pihak desa hanya sebagai penerima manfaat dari pengerjaan jembatan tersebut.
Pembangunan dilaksanakan pengerjaan oleh pihak ketiga yang sudah ditunjuk oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cianjur.
Pemerintah Desa hanya bisa mengeluarkan anggaran setelah perubahan menggunakan Dana Desa, dan itupun tidak cukup untuk membuat jalan seluruhnya.
“Kami warga di sini sangat membutuhkan jembatan baru itu, untuk keberlangsungan warga, karena ini akses tercepat,” katanya.