Orangtua Perlu Tahu, Berikut Tips Menjaga Nutrisi Bayi dan Batita di Masa Pandemi

Menjaga nutrisi agar tetap seimbang adalah salah satu kunci untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak terinfeksi virus Corona.

Editor: Siti Fatimah
Kemenkes
Ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menghadapi masa pandemi bagi orang dewasa tentu lebih mudah jika dibandingkan dengan anak-anak atau bahkan bayi dan batita. Pasalnya, orang dewasa sudah dapat berpikir dan bertindak sendiri, sementara bayi dan batita masih di bawah pengendalian orangtuanya.

Dikutip dari laman resmi Covid.go.id, tak jarang asupan nutrisi para bayi dan batita kerap terkesampingkan.

Padahal, di masa sekarang, menjaga nutrisi agar tetap seimbang adalah salah satu kunci untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak terinfeksi virus Corona.

Melansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, idai.or.id, bahwa berdasarkan berbagai data, anak-anak usia batita memiliki prevalensi yang lebih kecil untuk terinfeksi COVID-19 apabila dibanding dengan usia dewasa atau lansia, namun pemenuhan gizi bagi anak harus menjadi prioritas utama pencegahan terhadap virus ini.

Baca juga: Gerakan Morinaga Chil*Go! Berbagi Nutrisi untuk Masyarakat Kota Bandung

“Status gizi anak yang kurang baik menjadi faktor risiko bagi seorang anak untuk rentan terjangkit infeksi. Imunitas tubuh sangat erat kaitannya dengan cukup atau tidaknya asupan nutrisi anak yang berpengaruh langsung terhadap status gizi dan daya tahan tubuhnya,” demikian penjelasan IDAI.

Lebih lanjut, IDAI mengungkapkan permasalahan gizi pada anak saat ini tidak hanya gizi kurang saja, namun juga obesitas dimana hal ini menjadi salah satu faktor risiko yang memperberat kondisi penyakit virus COVID-19.

Oleh sebab itu, IDAI mengatakan, poin utama yang menjadi fokus perhatian adalah bagaimana ketepatan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) bagi anak-anak pada rentang usia 1000 hari pertama kehidupan serta komposisi makanan dengan gizi seimbang pada anak batita untuk menjaga imunitas anak agar terhindar dari berbagai infeksi penyakit, termasuk virus Corona.

Baca juga: Punya Banyak Nutrisi, Ini Kandungan dan Manfaat Air Kelapa, Bisa Tingkatkan Imun Tubuh

Lebih lanjut, IDAI memaparkan asupan makanan pada anak dengan komposisi gizi yang tepat dari segi jumlah, jenis dan frekuensinya akan memperbaiki status gizi.

Dengan demikian dapat memperkuat benteng imunitas tubuh sehingga anak akan mampu menangkal infeksi.

Pasalnya, jika seorang anak terlanjur terkena infeksi maka penyembuhannya akan jauh lebih berat.

Karenanya, pemberian nutrisi selama masa pandemi harus mencakup asupan makronutrien dan mikronutrien yang cukup dan seimbang sehingga kebutuhan gizi anak terpenuhi.

Asupan makronutrien diantaranya karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien meliputi mineral seperti seng, zat besi, kalsium, asam folat, serta vitamin seperti vitamin A, C, D, E, B6, dan B12.

Adapun sumber-sumber mikronutrien tersebut sebagian besar dapat diperoleh dari protein hewani seperti : ayam, hati ayam, daging sapi, ikan, salmon, sarden, telur, kerang dan produk susu (diary).

Baca juga: Bunda Perlu Tahu, Kenapa Butuh Asupan Nutrisi yang Tepat dan Seimbang untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk komposisi makanan harian, terkadang para orang tua mengutamakan karbohidrat sebagai komposisi utama makanan anak sehingga anak hanya kenyang namun kebutuhan gizi tidak terpenuhi.

IDAI mencontohkan konsumsi harian anak usia 12-23 bulan. Untuk lauk pauk sebagai sumber protein seperti telur 2-3 butir/ hari, daging ayam/ ikan 80-120 gram/ hari, 75-90 gram hati ayam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved