Menantu Laporkan Mertua
Detik-detik Awal Masalah Mertua Dipolisikan Menantu, Cekcok Soal Rekaman, Anak Kandung Tolak Damai
Berawal dari masalah perusahaan percetakan, Muzakir ditahan di Polsek Arcamanik, Kota Bandung.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Pertikaian keluarga di Bandung berakhir dengan mertua dipolisikan menantu.
Berawal dari masalah perusahaan percetakan, Muzakir ditahan di Polsek Arcamanik, Kota Bandung.
Muzakir (72) menyerahkan perusahaan percetakan dan penerbitan untuk dikelola anak kandungnya, Fitri (30) dan suaminya Arianto (32).
Ema Siti Zaenab (49), istri kedua Muzakir menceritakan detik-detik awal masalah hingga berakhir dengan pelaporan.
Dijelaskan Ema, perusahaan penerbitan yang dikelola Fitri dan Arianto selama dua tahun itu mengalami penurunan.
Baca juga: Mertua Dilaporkan Polisi, Upayakan damai, Menantu dan Anaknya Menolak
Baca juga: IRT di Pangandaran Ditemukan Meninggal Dunia, Sebelumnya Cekcok dengan Suami Masalah Kredit Panci
Untuk menangani masalah perusahaan, Arianto dan Fitri menjual sejumlah aset perusahaan berupa mesin dan mobil.
Selain itu, Muzakir juga ditagih utang oleh Fitri sebesar Rp 258 juta.
Kata Ema, utang dengan jumlah yang tidak sedikit itu merupakan biaya operasional perusahaan selama dua tahun.
Arianto sempat mendatangi rumah Muzakir di daerah Arcamanik, Kota Bandung.
Kedatangannya berkaitan dengan kabar Muzakir yang ingin mempolisikan Fitri.
"Kemudian ada isu kalau suami saya (Muzakir) akan melaporkan Fitri ke kepolisi," ujar Ema, di Jalan Moch Toha, Kamis (30/9/2021).
Pada 10 Agustus 2021, Arianto datang seorang diri ke rumah Muzakir dengan tujuan menanyakan kebenaran informasi tersebut.
Dalam pertemuan itu, Arianto sendiri sedangkan Muzakir tengah ditemani karyawannya, yakni Ade, Jajang, dan Marzuki.
Baca juga: SOSOK Mertua yang Dipolisikan Menantu di Bandung, Kini Terbaring Sakit, Alami Pembengkakan Jantung
Percakapan berjalan seperti biasa namun memanas setelah Arianto ketahuan merekam pembicaraan.
Masih berdasarkan penjelasan Ema, tindakan Arianto itu menyinggung Marzuki, Ade, dan Jajang.