Breaking News

Kakak Beradik Ini Memukuli Polisi, Berawal dari Saling Tatap

Saksi lainnya, Anan Ali, membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut. Ia mengaku bingung alasan kakak beradik itu begitu emosi

TRIBUN JABAR / M RIZAL JALALUDIN
ILUSTRASI- Kakak beradik memukuli polisi di jalanan Kota Medan, Sumatera Utara.   

TRIBUNJABAR.ID- Kakak beradik memukuli polisi di jalanan Kota Medan, Sumatera Utara.  

Andi Sahputra Singarimbun dan Dandi Kencana Singarimbun memukuli polisi bernama Usman Dalwi Batubara.

Insiden ini berawal saat pelaku dan korban saling tatap di jalan.

Kejadiannya di Jalan Mawar, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, tepatnya di depan Apotik Kasih Farma.

Kasus yang membelit kakak beradik ini sudah naik ke meja hijau. Sidang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (27/9/2021) kemarin.

Dalam sidang itu, sang polisi mengaku mampir ke warung untuk membeli rokok.

Baca juga: Perkembangan Kasus Subang, Polisi Sudah Minta Data HP Amalia ke Provider, Pacar Amel Ungkap Hal ini

"Andi (terdakwa) melewati tempat kami. Terus dia berhenti. Saya melihat dia. Tiba-tiba dibilangnya 'apa mata kau?'" kata Usman.

Turun dari kendaraan, ucapnya, Andi dia langsung mendorongnya. "'Apa mata kau? Enggak soor? Main kita'," kata polisi menjawab pertanyaan majelis hakim yang diketuai Ulina Marbun.

Saat itu, kata Usman terdakwa Andi memukulinya bertubi-tubi tanpa alasan. Kepada hakim, polisi itu mengaku tak mengenal Andi.

"Kawan saya yang melerai juga didorong dan dipukul. Terus datang kawannya tiba-tiba pukul saya pakai batu."

"Waktu Ali bilang kami anggota Polri, baru diam dia dan bicara baik-baik. Kami enggak terima dan kami bawa ke kepling," ucapnya.

Saksi lainnya, Anan Ali, membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut. Ia  mengaku bingung alasan kakak beradik itu begitu emosi hingga menggebuki rekannya.

Baca juga: Viral Pensiunan Polisi Jadi Manusia Silver, Berapa Sebenarnya Gaji Purnawirawan Polri?

Ahan mengatakan terdakwa merasa istrinya dilirik oleh korban. Padahal, ucapnya, sama sekali tidak ada melirik istri terdakwa.

"Katanya waktu di kepolisian cemburu istrinya dilihat. Namanya ada orang lewat kan wajar dilihat. Terus, main hape kami. Lagi pula istrinya dibonceng samping, enggak nampak. Dia langsung berkata kotor dan main pukul," ujar Anan.

Setelah mendengar keterangan para saksi, majelis hakim pun bertanya ke kedua terdakwa.

Tanpa panjang lebar, kakak beradik tersebut membenarkan telah memukuli kedua polisi tersebut.

Alasannya, kata pelaku, keduanya emosi lantaran tidak suka dilihat.

Majelis hakim pun menunda sidang pekan depan dengan agenda tuntutan.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Tak Terima Dilihat, Kakak Beradik Pukuli Polisi di Jalanan Kota Medan

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved