Herd Immunity di Bandung Diyakini Bisa Terbentuk September, Sudah 52 Persen Warga Bandung Divaksin

Pemerintah Kota Bandung menargetkan herd immunity atau kekebalan komunal di Kota Bandung sudah bisa terbentuk, September tahun ini.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
Dok. Pegadaian
Pegadaian Kanwil Bandung Sukseskan Program Vaksinasi Untuk Keluarga Karyawan dan Masyarakat. Pemerintah Kota Bandung menargetkan herd immunity atau kekebalan komunal di Kota Bandung sudah bisa terbentuk, September tahun ini. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menargetkan herd immunity atau kekebalan komunal di Kota Bandung sudah bisa terbentuk, September tahun ini.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku optimistis hal itu bisa tercapai.

"Kami miliki vaksinator banyak. Lalu, fasilitas kesehatan bisa dipakai, mulai kampus, hotel, hingga mal. Jadi, saya yakin 70 persen di September tercapai," ujarnya kepada Tribun, Selasa (17/8).

Yana mengatakan, ia juga sangat optimistis mengingat jumlah warga Kota Bandung yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 hingga Selasa (17/8) sudah lebih dari separuhnya.

Hingga kemarin, kata Yana, sebanyak 52 persen dari 1,9 juta warga Kota Bandung sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

Dalam kurun yang sama, 30 persen warga Kota Bandung juga sudah mendapatkan dosis kedua.

"Agar terbentuk herd immunity, minimal 70 persen warga sudah menjalani vaksinasi," ujarnya.

Hal lain yang juga membuatnya yakin, kata Yana, animo masyarakat yang tinggi untuk menjalani vaksinasi Covid-19. Meski demikian, Yana terus mendorong para petugas, terutama di tingkat kewilayahan seperti RT, RW, dan kelurahan untuk menyasar warga-warga yang belum jalani vaksinasi.

"Vaksinasi untuk anak juga masih kami gencarkan, begitu pula untuk lansia dan disabilitas," katanya.

Relaksasi

Kemarin, menyusul perpanjangan kembali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Bandung, relaksasi rencananya kembali akan diberikan pada sejumlah sektor. Namun, apa saja sektor yang akan mendapat relaksasi baru akan diputuskan dalam rapat terbatas evaluasi PPKM tingkat Kota Bandung, Rabu (18/8).

"Kami menerima permohonan relaksasi dari beberapa pengusaha, seperti hotel yang meminta ada MICe, objek wisata juga meminta ada relaksasi," ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota, Selasa (17/8).

Ema mengatakan, keputusan ada atau tidak relaksasi ini ada di tangan Wali Kota Bandung. "Tetap ranah pimpinan dan mengacu ke bijakan pemerintah pusat," tegasnya.

Namun, Ema mengatakan dengan kondisi sekarang, relaksasi memang diharapkan dapat dilakukan di beberapa sektor lain selain mal, resto, dan hotel.

"Sejauh ini, kita tidak mendengar ada klaster baru di mal setelah dilakukan relaksasi. Jadi harapannya, sektor lain bisa menyusul ada relaksasi juga," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved