Wilayah Cibatu Garut Darurat Sampah, Kelompok Ini Dirikan Rumah Sampah, Olah Sampah Jadi Paving Blok
Salarea Foundation membangun rumah sampah sebagai pusat pengolahan sampah di wilayah Cikoang dan Loji Kecamatan Cibatu, Garut
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Satu tahun terakhir ini Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut menjadi wilayah yang krisis air bersih dan langganan banjir akibat penumpuknya sampah di bantaran sungai.
Untuk mencegah hal itu terjadi lagi, Salarea Foundation membangun rumah sampah sebagai pusat pengolahan sampah di wilayah Cikoang dan Loji Kecamatan Cibatu.
"Khusus untuk rumah sampah di Loji berbasis bank sampah sekolah di SMA PGRI Cibatu, yang berkolaborasi dengan Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) Loji," ujar Sekretaris Salarea Foundation Cecep M Tosin saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (16/8/2021) petang.
Baca juga: Bantu Pemkab Purwakarta Tangani Soal Sampah, Perusahaan Ini Berikan Armada Kendaraan Angkut Sampah
Cecep mengatakan tidak hanya di wilayah Kecamatan Cibatu, rumah sampah tersebut juga berada di wilayah Kecamatan Limbangan sebagai upaya untuk menanggulangi permasalahan sampah yang saat ini menjadi problem yang tidak kunjung selesai.
"Kami berharap, dari tiga bank sampah ini bisa berkembang ke beberapa wilayah-wilayah lainnya di Garut, terutama yang menghadapi problem penanganan sampah liar," ungkapnya.
Dari rumah sampah tersebut menurutnya menghasilkan paving blok dari olahan sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang.
"Dengan semangat peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, kami berharap kerja pemberdayaan dalam konteks lingkungan ini terus berkembang secara berkesinambungan lewat kolaborasi unsur organisasi penggiat lingkungan, masyarakat dan pihak korporasi swasta mau pun BUMN, juga pemerintahan. Sehingga, akan semakin banyak tumbuh simpul-simpul kelompok peduli lingkungan," katanya.
Baca juga: Polisi Dukung Protes Positif Soal PPKM di Pantai Balongan Indah Indramayu, Ikut Bantu Pungut Sampah
Pendirian rumah sampah tersebut difasilitasi penuh oleh BUMN sektor keuangan, yakni PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
Sekretaris Perusahaan Jamkrindo, Abdul Bari mengatakan pihaknya saat ini berupaya mencari solusi untuk penanganan sampah di Kabupaten Garut salah satunya dengan mendirikan rumah sampah.
"Saat ini kami berupaya masuk ke solusi masalah sampah dengan mendirikan rumah sampah berbasis komunitas dibawah naungan Salarea Foundation," ungkapnya.
Menurutnya saat ini Kecamatan Cibatu merupakan wilayah yang mempunyai problem sampah liar yang mengkhawatirkan sehingga menyebabkan banjir dalam satu tahun terakhir ini.
Baca juga: DLH Kota Cirebon Targetkan 100 Bank Sampah Tingkat RW Didirikan Tahun Ini
"Salah satu penyebabnya adalah banyak kali yang dangkal dan menyempit akibat dipenuhi sampah plastik. Padahal, Cibatu ini dikenal sebagai wilayah terparah di Garut Utara yang langganan krisis air bersih saban tahun saat musim kemarau," katanya.
Kedepan pihaknya berencana mengembangkan pengolahan sampah tersebut hingga menghasilkan nilai-nilai ekonomi untuk membantu kelompok peduli lingkungan.
"Kami juga telah membantu pengadaan mesin cacah plastik untuk mengolah sampah menjadi bernilai ekonomi. Artinya, muncul ekonomi sirkular dari pemanfaatan sampah," kata Bari