Manfaatkan Penjualan Online, Brand Lokal Asal Bandung, Sixtynine Project Mampu Tumbuh Saat Pandemi
Sandal yang dikenal juga dengan sebutan sandal Korea ini memiliki peminat yang cukup tinggi terutama di pasar online.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG- Alas kaki sandal menjadi tren terbaru yang sedang hits di tahun ini. Jika sebelumnya banyak orang yang lebih memilih sneaker untuk penampilan, kini sandal justru jadi pilihan.
Menariknya lagi, sandal yang sedang hits justru mengusung lagi trend 90-an yaitu sandal gunung.
Namun sandal gunung ini justru memiliki tampilan yang lebih kasual dan simpel.
Salah satu brand lokal asal Bandung yang meluncurkan sandal gunung ini adalah Sixtynine Project.
Brand lokal yang baru launching pada Maret 2021 justru hadir di tengah pandemi.
Founder Sixtynine Project, Taufik Maulana, mengatakan, sebelum membuat brand ini, ia sudah memiliki pengalaman yang cukup di bidang produksi alas kaki.
Baca juga: Bahagianya Apang, saat Jualan Sepi, Sandal Dagangannya Diborong Kajari di Cibadak Sukabumi
"Pada 2018 memulai makloon dari brand-brand lokal di Bandung, hingga pada 2020 muncul ide untuk membuat brand sendiri dengan membaca potensi trend pasar footwear yang sangat besar, khususnya di market online. Ide itu direalisasikan dengan brand Sixtynine Project," ujar Taufik di kantornya di Pinus Regency, Kamis (13/8/2021).
Sandal yang dikenal juga dengan sebutan sandal Korea ini memiliki peminat yang cukup tinggi terutama di pasar online.
Meskipun saat ini hanya mengandalkan marketplace untuk penjualan, Sixtynine Project mampu melesat tajam dan bersaing dengan brand lainnya di pasar online.
"Alhamdulillah walaupun dalam situasi pandemi dalam sebulan kami bisa mengeluarkan sandal hingga 1000 - 2000 pasang di marketplace. Strategi yang kami lakukan adalah dengan memproduksi sendal dengan kualitas baik dan dijual dengan harga yang terjangkau," ucapnya.
Memanfaatkan marketplace, Sixtynine Project berhasil menggaet pasar yang cukup luas di seluruh Indonesia.
"Penjualan paling banyak ke Bandung, Jakarta, dan Makassar," kata Taufik.
Baca juga: Rismiyati Beli Ponsel Pakai Uang Receh Agar Anak Bisa Sekolah Online, Anak pun Relakan Celengan
Hal yang paling dinantikan selama menjual online diakui oleh Taufik adalah saat adanya kampanye menarik dari marketplace.
Ia mengakui dengan adanya kampanye menarik di tanggal cantik, penjualan pun ikut meningkat pesat.