Liputan Khusus

Pengusaha Kaca Mata Terpaksa Jadi Pengamen Boneka, Dampak Pandemi Covid-19

Bobi Setiawan (39) menjadi pengamen berkostum karakter. Pengusaha kaca mata ini menerima kenyataan bangkrut karena dampak pandemi Covid-19.

TRIBUN JABAR/KEMAL SETIA PERMANA
Pengamen boneka Pokemon mengamen di simpang tiga Jalan Supratman - Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Pengamen berkostum karakter ini semakin menjamur di Kota Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID - Bobi Setiawan (39) terpaksa banting haluan menjadi  pengamen berkostum karakter. Pengusaha kaca mata ini harus menerima kenyataan usahanya bangkrut diterjang pandemi  Covid-19.

"Saya terpaksa mengamen (mengenakan kostum Doraemon). Siapa, sih, yang mau seperti ini?" kata Bobi kepada Tribun Jabar saat ditemui di simpang  tiga  Supratman-Pahlawan, Kota Bandung, Sabtu (31/7/2021).

Menurut Bobi, sebelum pandemi, usahanya berjalan mulus dan lancar. Namun saat pandemi datang, usahanya hancur hanya dalam hitungan hari.

PENGAMEN BONEKA - Pengamen boneka Pokemon mengamen di simpang tiga  Jalan Supratman - Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Pengamen berkostum karakter ini semakin menjamur di Kota Bandung.
PENGAMEN BONEKA - Pengamen boneka Pokemon mengamen di simpang tiga Jalan Supratman - Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Pengamen berkostum karakter ini semakin menjamur di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/KEMAL SETIA PERMANA)

"Saya  mencari usaha lain, namun belum ada yang nyangkut. Akhirnya saya memilih jadi pengamen boneka. Sudah lima bulan saya jadi pengamen boneka," kata warga Dipatiukur ini.

Masyarakat menyebut pekerjaan Bobi itu pengamen boneka. Di Bandung, pengamen boneka makin merebak. Hampir di setiap simpang jalan terlihat pengamen-pengamen berkostum karakter kartun, binatang, hewan, bahkan hantu.   

Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) Kota Bandung merangkap Plt. Kabid Trantibum, Idris Kuswandi tidak menampik fakta tersebut.

"Betul memang saat ini bukan saja pengamen pakaian boneka Pinokio dan rorobotan. Pengemis dan anak jalanan memenuhi hampir  setiap perempatan di Kota Bandung," ucap Idris saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Banyak Mengandung Nutrisi, Berikut 5 Manfaat Putih Telur, Bagus Juga untuk Penderita Ini

Elja Diraja (18)  mengaku terpaksa menjadi pengamen boneka karena tak memperoleh pekerjaan tetap. Elja mengaku pernah bekerja di sebuah kafe, namun  hanya berlangsung sebentar.

"Kontraknya tidak diperpanjang. Sempat cari pekerjaan sana-sini, enggak dapat. Akhirnya memilih pekerjaan ini," kata Elja yang mengenakan kostum Pokemon setiap mengamen.

Elja mengaku mengamen bukan pilihan utama. Ia bermimpi seperti  pemuda lainnya bisa bekerja di tempat yang enak dan nyaman. Namun karena kondisi pandemi yang tak menentu, Elja sadar diri bahwa saat ini peluang bekerja belum terbuka.

"Jadi,  saya mah mencoba menikmati saja usaha seperti ini," katanya.

Pardi (50), pria asli Bandung, mengungkapkan, dia mengesampingkan rasa lelahnya, pagi hingga menjelang petang berjalan menyusuri jalanan sudut kota Bandung.

Baca juga: BERITA POPULER Foto-foto Pesta Lajang Rizky Billar Sebelum Nikahi Lesti Kejora

Meski begitu, penghasilan sebagai badut dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari.  Sebelumnya, Pardi berprofesi sebagai sopir angkot.

Namun karena pandemic dan adanya pembatasan penumpang, pendapatan sopir angkot kian merosot kemudian dia beralih jadi pengamen karakter.

"Sejauh ini cukup, yang penting dapur ngebul. Disyukuri aja karena bukan cuma saya yang seperti ini," ucapnya saat ditemui di Jl. Rumah Sakit, Ujungberung, Kota Bandung, Jumat (6/8/2021).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved