Sumedang Pasti Bisa Gerakan Masyarakat Bantu yang Isoman, Makanan Bisa Diminta Sesuai Keinginan
Kesadaran masyarakat untuk membantu bertahan hidup orang yang lebih sulit di masa sulit akibat pandemi Covid-19 ini, semakin merebak.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kesadaran masyarakat untuk membantu bertahan hidup orang yang lebih sulit di masa sulit akibat pandemi Covid-19 ini, semakin merebak.
Di Sumedang, sebuah gerakan yang unik nan heroik muncul dengan nama Sumedang Pasti Bisa.
Masyarakat yang tergabung di dalam gerakan ini bahkan bisa menyuplai orang-orang yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) dengan makanan pokok, buah-buahan, dan vitamin, tiga kali dalam sehari.
Sumedang Pasti Bisa mulanya digagas oleh seorang aparatur sipil negara (ASN) bernama Asep D Darmawan.
Pelan namun terarah, gerakan itu membesar hingga bisa membantu orang terpapar Covid-19 di semua kecamatan di Sumedang.
"Suplai diberikan terus menerus sampai Isoman orang yang kami suplai itu dinyatakan selesai," kata Ketua Sumedang Pasti Bisa, Huliman Abdul Gofur, ditemui TribunJabar.id di Sumedang, Kamis (22/7/2021)
Kini, sudah ada 200 orang tercatat dalam daftar suplai gerakan Sumedang Pasti Bisa itu. Kemampuan para relawan sendiri disokong oleh kehadiran sejumlah pengusaha yang menjadi donatur terhadap gerakan ini.
"Kami tidak memasak makanan. Kami membelinya di warung penyedia nasi yang terdekat dari lokasi isoman. Begitu juga dengan buah-buahan atau vitamin. Dengan begitu, kami juga membantu kehidupan para pedagang," kata Huliman.
Namun, tak setiap orang setiap harinya meminta dikirimi nasi. Relawan memberikan suplai sesuai yang diminta para warga yang sedang isoman melalui aplikasi pesan WhatsApp ke relawan. Ada yang meminta nasi saja, atau buah saja, atau buah-buahan dan vitamin.
Huliman mengatakan, dengan suplai sesuai permintaan, tidak ada yang terbuang mubazir sehingga semakin banyak orang bisa ditolong.
"Mulanya kan mereka yang Isoman ini mendaftar kepada kami via WhatsApp. Kami lantas menerjunkan tim untuk verifikasi, dan selanjutkan kami suplai kebutuhan makannya, dengan pola itu tadi, sesuai permintaan," katanya.
Baca juga: Polres dan PLN Sumedang Galang Infak Internal untuk Bantuan Sembako Masyarakat Terdampak PPKM
Dalam hari pertama pendaftaran dibuka pada 16 Juli 2021, tercatat sebanyak 49 orang yang mendaftar, kemudian hari berikutnya meningkat menjadi 89 orang, dan hingga kini jumlah 200 orang yang mendaftar dan menjadi target bantuan.
Dalam sehari, satu orang mendapatkan jatah Rp10.000 untuk makanan pokok dan Rp 5.000 untuk buah-buahan. Relawan yang mengantar pun diongkosi Rp 5.000 per sekali antar.
Namun, khusus untuk vitamin atau obat-obatan lain, tidak disuplai sembarangan. Bantuan ini jika ada permintaan, relawan segera melakukan pengadaan.
"Gerakan ini terus menjadi perbincangan di media sosial. Mulai dari warga yang ingin mendapatkan bantuan makan, hingga orang yang ingin berdonasi," kata Huliman seraya mengatakan bahwa gerakan ini tanpa dukungan dari pemerintah, semuanya murni inisiatif masyarakat. (*)
Baca juga: Kabar Gembira buat Warga Sumedang, Hari Ini Pemkab Bagikan Bansos untuk Warga Terdampak PPKM
