Lonjakan Perawat Terpapar Covid-19, PPNI Kota Sukabumi Sebut Ini Berkaitan dengan Skill dan Mental

Makin tingginya lonjakan perawat terpapar Covid-19 di Kota Sukabumi, akibat dipaksakan perawat yang belum paham SOP penanganan pasien Covid-19 karena

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/DIAN HERDIANSYAH
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Sukabumi Irawan Danismaya 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Kota Sukabumi Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Sukabumi mengungkap terjadinya lonjakan terkonfirmasi positif Covid-19 anggotanya yang tersebar di rumah sakit penanganan Covid-19.

Ketua PPNI Kota Sukabumi, Irawan Danismaya, mengatakan, semakin tingginya lonjakan perawat terpapar Covid-19 di Kota Sukabumi, akibat dipaksakan perawat yang belum paham SOP penanganan pasien Covid-19 karena ada penambah jumlah bed untuk perawatan pasien Covid-19

"Bukan solusi terbaik untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang terus meningkat. Bed ditambah tapi orang yang bertugas tidak ada ya tetap tidak menyelesaikan masalah," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/7/2021).

Karena itu, kata Irawan, perawat yang berada di ruangan biasa terpaksa difungsikan di ruangan rawat Covid-19. Padahal secara profesional mereka belum siap baik secara skill atau pun mental, begitu diperbantukan gugur juga alias rontok.

"Menjadi perawat Covid-19 butuh keterampilan khusus dan keberanian di medan perang ibaratnya, tidak sembarang orang kesana sehingga menambah bed bukan solusi karena SDM cuma segini-gininya," kata Irawan.

Baca juga: Awal Bulan Ini, 70 Perawat di Kota Sukabumi Positif Covid-19, PPNI: Ini Ada Apa?

Irawan berpendapat, saat ini harus diatasi adalah kendalikan lonjakan penularan. Bahkan upaya pemerintah jelas, ini yang bikin ribut adalah dimana di tingkat Kota Sukabumi untuk mengendalikan, agar sekarang menjadi fokus terjadi ketika membeludak pasien-pasien dibawa ke UGD RS Bunut.

"Padahal di sana sudah full, brangkar untuk rawat tunggu sudah gak ada. Ini yang terjadi," katanya.

Lonjakan perawat terkonfirmasi positif Covid-19 mulai Juni hingga awal Juli 2021 jumlahnya 142 perawat, bagi PPNI Kota Sukabumi ini menjadi ancaman.

"Ini sangat jadi ancaman bagi perawat dan kami belum tau persis apa sebabnya," ujar Irawan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved