Mall di Kota Bandung Rugi Rp 27 Miliar per Hari Akibat Ditutup Selama PPKM Darurat

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR. ID,  BANDUNG- Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat di antaranya aturan mall ditutup total kecuali super market dan obat.

Sekjen Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI) DPD Jabar, M Satriawan Natsir, mengatakan akibat mall ditutup para pengelola mengalami kerugian Rp 27 miliar per hari.

"Di Kota Bandung ada 22 mall, setiap mall kehilangan pendapatan dan mengalami kerugian Rp 1,2 miliar tiap hari," ujar Iyan, sapaan Satriawan, saat Bandung Menjawab, Kamis (8/7/2021) secara virtual.

Menurut Iyan, bukan hanya pengelola yang harus menderita, tapi sedikitnya 12.405 karyawan harus dirumahkan dan sebagian di PHK.

Iyan berharap penutupan mall hanya sampai 20 Juli dan tak diperpanjang karena beban pengelola mall semakin besar.

Baca juga: Kapolri Kunjungi Kota Bandung: Aturan Sudah Jelas, Perusahaan Non-esensial dan Kritikal Harus WFH

"Kami juga berharap ada kebijakan bayar listrik diberi keringanan karena walau listrik mati tetap bayar abodemen ratusan juta, Rp 300 juta sampai Rp 500 juta setiap bulan," ujar Iyan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, mengatakan selama PPKM Darurat sejak 3 Juli sampai  8 Juli tidak ada pelanggaran baik di Mall maupun toko moderen.

"Saya sangat berterima kasih atas kerjasamanya kepada mall dan toko moderen yaitu mini market yang mematuhi PPKM Darurat.

Elly mengatakan Disdagin tiap hari menerjunkan 26 tim berkeliling mengecek dan mengawasi mall dan toko moderen.

'Waktu operasional jam 10 sampai 17.00 dan kapasitas pengunjung 50 persen," ujar Elly.