IGD RSUD Kota Bandung Tutup Sementara, Jumlah Pasien Covid-19 Terus Naik, Pasokan Oksigen Terbatas

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan Kota Bandung menutup sementara instalasi gawat darurat (IGD) dua rumah sakit bagi pasien covid, yakni RSUD Kota Bandung dan salahsatu RS swasta, karena banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi serta terjadinya keterbatasan oksigen bagi para pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyebut penutupan ini dilakukan sejak dini hari tadi.

Rencananya, kata Ahyani, penutupan dilakukan hingga adanya suplai oksigen stabil kembali.

Baca juga: RSUD Kota Bandung di Ujungberung Terapkan Pembekuan Peserta BPJS Kesehatan Jika Tak Ada NIK

"Layanan lain untuk pasien non covid tetap berjalan seperti biasa. Jadi, tak tutup semua hanya IGD dan setiap hari kami lakukan evaluasi," katanya seraya menyebut untuk RS swasta yang ditutup IGD-nya sejak beberapa hari lalu.

"Kalau RS swasta itu hanya layani pasien non covid selama penutupan sementara IGD bagi pasien covid," ujarnya.

Sementara itu, Dirut RSUD Kota Bandung, dr Mulyadi melalui Ketua Tim Vaksinasi RSUD Ujungberung, membenarkan terkait penutupan IGD itu.

Baca juga: Catat Rekor Terbanyak Kasus Covid-19, Dinas Kesehatan Sebut Penambahan Baru Berasal dari Nakes

Dia menyebut pasokan oksigen kemarin sore dari vendor memang terlambat datang dan jumlahnya terbatas.

Sementara jumlah pasien yang covid dan masuk lewat IGD meningkat terus jumlahnya.

"Jadi, kami putuskan IGD yang covid sementara enggak menerima pasien covid dulu dengan harapan persediaan oksigen yang ada bisa digunakan optimal untuk pasien-pasien yang ada di ruang perawatan baik pasien covid atau non, serta pasien covid yang masih menunggu di IGD karena kebutuhan oksigen yang cukup tinggi," ujarnya