Kisah Dua Anggota Polri di Sukabumi, Bangunkan Rumah Untuk Tunawisma hingga Sabar Hadapi Warga
Selama perjalanannya, dinamika anggota Polri menjaga kamtibmas mengundang kisah inspirasi. Ada Briptu Febio dan Brigadir Sugiharto
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Mega Nugraha
Namun, Edo bersama anak istrinya malah pergi karena malu harus tinggal di rumah warga tanpa membayar sama sekali.
Sampai akhirnya dia terpaksa tinggal di bekas kandang domba yang tidak jauh dari pemukiman warga.
"Karena dia malu, akhirnya dia pelihara domba, dulu banyak, sekarang sudah sedikit sampai akhirnya kosong dan kandang itu sama dia ditinggali," katanya.
Sebelum Sugih terpikir membuatkan rumah untuk Edo, dia sempat terharu melihat anak Edo usia 5 tahun sedang menggambar, sampai akhirnya ia teringat anaknya yang seumuran dan tidak tega melihat anak Edo harus tinggal di kandang domba.
"Sampai rumah saya jadi ingat anak. Pada dasarnya mau membantu itu ada tanahnya gak. Saya inisiatif, akhirnya lobi ke yang punya kandang domba, dijual gak tuh. Karena lokasinya memang sempit dan dipojok, kebetulan waktu saya beli 40 meter persegi di pojokannya, barulah saya gerak cari swadaya," ucapnya.
"Kebetulan Pak Kades membantu, Pak Babinsa membantu sama donatur lain, sampai akhirnya terkumpul Rp 20 jutaan, dibangunkanlah rumah," jelasnya.
Selain dibangunkan rumah, Sugih juga membelikan peralatan dapur dan perabotan rumah lainnya.
"Kalau dihitung itu bangun rumah, seperempatnya saya, seperempatnya Pak Kades, dibantu tenaga juga sama Pak Babinsa dan warga lain," ujarnya.
Ia berharap, dengan dibangunkannya rumah untuk Edo dan keluarganya itu dapat bermanfaat dan membuat Edo lebih semangat dalam menjalani kehidupan.* (M Rizal Jalaludin)