Rumah Sakit Penuh, Ini Yang Bisa Dilakukan Agar Tidak Terulang Pasien Covid-19 Meninggal saat Isoman
Dalam sepekan terakhir, sering terjadi kasus pasien Covid-19 bergejala meninggal saat isolasi mandiri di rumah. Hal ini yang harus dilakukan pasien.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Dalam sepekan terakhir, sering terjadi kasus pasien Covid-19 bergejala meninggal saat isolasi mandiri. Kasus itu tidak lepas dari kondisi rumah sakit penuh.
Di Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat, seorang pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri dengan kondisi bergejala. Dia tidak bisa dirawat di rumah sakit karena ruang perawatan yang penuh.
Kematiannya viral karena anggota keluarga terpaksa menguburkan sendiri pasien Covid-19 tersebut.
Di Kabupaten Sleman, dikutip dari Tribun Jogja, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan menyebut ada 20 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah.
Diduga, pasien Covid-19 yang meninggal saat isoman di rumah itu disertai sesak nafas.
Bagi pasien Covid-19 bergejala, tidak bisa dirawat di rumah sakit karena penuh, bisa menyimak pengalaman keluarga pasien Covid-19 di Kabupaten Bandung, Nissa (30). Orangtuanya, divonis positif Covid-19.
Nissa menganjurkan penderita Covid-19 memiliki persediaan oksigen. Hal itu berangkat dari pengalamannya pada suatu malam, orangtuanya itu mendadak sesak nafas.
"Saya langsung bawa ke RSUD Al Ihsan karena di rumah tidak ada oksigen," ucap Nissa, saat ditemui di RSUD Al Ihsan, belum lama ini.
Saat dibawa ke RSUD Al Ihsan, orangtuanya hanya mendapat perawatan pemberian oksigen selama beberapa jam.
"Setelah itu kembali pulih dan diminta isolasi mandiri karena kondisi orangtua saya kata dokter masih bagus. Kalaupun dirawat, kamarnya penuh, harus nunggu. Selain itu, sama dokter diminta persediaan oksigen," ucap Nissa.
Setelah itu, dia langsung bergegas mencari oksigen di sejumlah apotik ternama.
Ada beberapa pilihan oksigen yang bisa didapati warga. Mulai dari oksigen di tabung kecil hingga tabung besar. Untuk tabung kecil, ada oksigen Oxycan. Di pasaran harganya sekira Rp 50 ribu higga Rp 70 ribu.
"Tapi sekarang sangat jarang di apotik-apotik. Sudah susah. Saya terpaksa beli tabung oksigen besar," kata Nissa.
Pemantauan Tribun di sejumlah apotik, tabung oksigen kecil Oxycan memang sudah susah di dapat. Kecuali jika dicari di situs penjualan online.
Adapun di sejumlah apotik, oksigen yang masih tersedia meski jarang itu oksigen tabung setinggi 1 meter dengan rata-rata harga Rp 1.1 juta hingga Rp 1,4 juta termasuk dengan regulator.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ruang-karantina-atau-isolasi-mandiri-bagi-pemudik-yang-lolos.jpg)