Balita Tewas Digigit Ular Kobra Saat Tidur Nyenyak Dengan Orangtua, Begini Kronologinya

Balita bernama M Arokza Mulkan (5) di Desa Palipan, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi tewas digigit ular kobra di dalam rumah

Editor: Mega Nugraha
Tribunjabar.id/Ahmad Ripai
Di hari-hari terakhir bulan Ramadhan 1442 H, ada sejumlah king kobra yang mengancam nyawa warga Kabupaten Kuningan. 

TRIBUNJABAR.ID, MERANGIN - Balita bernama M Arokza Mulkan (5) di Desa Palipan, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi tewas digigit ular kobra di dalam rumahnya.

Kejadian berawal saat balita tewas digigit ular kobra itu sedang tidur bersama kedua orangtuanya di rumah. Tiba-tiba, dua ular kobra masuk ke rumah, mendekati balita itu kemudian mematuknya.

Baca juga: Awasi PPDB Jabar 2021, Ombudsman Fokus di Penerimaan Zonasi dan Afirmasi

"Informasinya dua ekor ular kobra masuk ke rumah saat korban sedang tidur," kata Tarmizi, Kepala Desa Palipan, Kamis (3/6/2021).

Keluarga balita tewas digigit ular kobra, Lukman HS, menuturkan keponakannya digigit ular kobra saat tidur. Setelah digigit, balita itu dibawa ke puskesmas terdekat namun tidak bisa dirawat. Korban kemudian dibawa ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko. Sekira pukul 03.00 balita itu meninggal.

"Sempat dibawa ke Puskesmas terdekat tapi tidak ada pertolongan dari pihak puskesmas, lalu dibawa ke IGD RSU Bangko. Sepertinya, di perjalanan ponakan kami sudah tidak ada lagi. Ini adalah ujian berat bagi keluarga kami, khususnya kedua orang tua nya. Al fatihah," ucap Lukman.

Baca juga: Di Indramayu, Ada 4 Calon Jemaah Haji Meninggal Dunia, Sebelumnya Keberangkatan Mereka Tertunda

Jenazah dimakamkan di Desa Palipan, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin.

Dikutip dari Tribunjakarta.com, Komunitas Ciliwung Depok membagikan edukasi mengenai ular kobra dengan Elang Erwanda sebagai narasumbernya.

Pada prinsipnya, ular kobra tidak mengganggu dan justru cenderung takut dengan kehadiran manusia. Kemudian, ular pun tidak mengejar apabila bertemu manusia dan kemunculannya disebabkan beberapa faktor yang diantaranya habitatnya yang hilang, hingga mata rantainya yang rusak.

Baca juga: Diklaim Berhasil, Menko Bidang Ekonomi Sebut Banyak yang Minta Program Kartu Pra Kerja Dilanjutkan

Kata Elang, bulan November hingga Januari memang siklus ular menetaskan ularnya.

"November, Desember, Januari, adalah siklus ular menetas. Sekarang musim hujan, jadi sarang ular terlalu basah, ular juga tidak suka. Makanya banyak muncul ke permukaan," kata Elang dikonfirmasi, Selasa (17/12/2019).

Tempat yang disukai ular kobra ada tempat yang lembab dan tumpukan barang-barang seperti kayu, ranting, kardus, dan sebagainya. Ular kobra bisa menjalar lewat ranting pohon, atau dinding rumah yang masih kasar. Hal yang harus dilakukan bila bertemu ular

Baca juga: 26 Warga di Ciburial KBB Positif Covid-19, Berawal dari Sepasang Pasutri Menengok Orang Sakit

Elang mengatakan, hal utama yang harus dilakukan apabila bertemu ular adalah tidak melakukan gerakan apapun alias diam.

"Boleh berteriak, tapi diam seperti patung," jelas Elang.

Sambil berdiam diri, pastikan tetap mengamati ular tersebut ketika mulai bergerak meninggalkan lokasi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang Balita di Merangin Tewas Digigit Ular Kobra Saat Tidur di Rumah, Ini Kronologinya,

https://www.tribunnews.com/regional/2021/06/04/seorang-balita-di-merangin-tewas-digigit-ular-kobra-saat-tidur-di-rumah-ini-kronologinya?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved