Diklaim Berhasil, Menko Bidang Ekonomi Sebut Banyak yang Minta Program Kartu Pra Kerja Dilanjutkan

Sebanyak 40 peserta program kartu pra kerja berbincang dengan Menko Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto di Hotel Papandayan, Jumat (4/6/2021).

Tribun Jabar / M Nandri
Menko Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto saat bertemu dengan peserta prakerja di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Jumat (4/6/2021) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sebanyak 40 peserta program kartu pra kerja berbincang dengan Menko Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto di Hotel Papandayan, Jumat (4/6/2021).

Saat bincang-bincang tersebut, Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini mendengarkan cerita sejumlah penerima kartu prakerja yang berhasil merintis usahanya. Seperti ada yang wirausaha penjualan aquarium, fesyen, hingga mainan tradisional anak.

Baca juga: Ketum Partai Golkar dan Partai Demokrat Berkunjung ke Bandung Tapi Tidak Bertemu Ridwan Kamil

"Alhamdulillah banyak peserta yang mengharapkan bantuan ini terus dilanjutkan karena memang sangat membantu mereka. Jadi, program yang sudah dibuat ini akan dilanjutkan kepada pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) dengan modal minimal Rp 10 juta dan ada yang ajukan sampai Rp 100 juta," kata Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto Menko Bidang Ekonomi berharap seluruh penerima kartu prakerja bisa menjadi usahawan kecil dan menengah sehingga dapat bergraduasi menjadi wirausaha baru.

Baca juga: Cerita Anak Lihat Ibunya Tewas Diseret dan Dimangsa Buaya: Saat Balik Badan, Ibu Sudah Tidak Ada

Direktur Eksekutif Managemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Deni Puspa Purbasari menambahkan sebanyak 98 persen anggaran terserap pada 2021 dari anggaran yang telah dialokasikan sebanyak Rp 10 triliun. Pada semester I tahun 2021 ada sebanyak 2,7 juta peserta prakerja baru dan total sudah sebanyak 8,2 juta penerima kartu prakerja di seluruh Indonesia.

"Kami terus pantau alumni-alumni prakerja. Sekarang sudah miliki kesempatan mendapatkan suntikan modal dari perbankan dan dibantu oleh tujuh platform untuk akses penjualan produk," ujarnya.

Baca juga: FAKTA BARU Alasan Ibu dan Anak Kandung di Indramayu Bersaing di Pilkades Majasari

Ketika disinggung terkait peserta yang kurang berhasil dalam merintis usahanya setelah mendapat bantuan dari prakerja, Deni pun menyebut peserta dapat meminta bantuan melalui KUR dengan tentunya nanti akan dilihat kelayakan usahanya.

"Jadi KUR itu kan kredit untuk wirausaha, sehingga kalau kredit itu kelayakan usahanya dinilai. Tapi, tadi pak Menko sudah menjamin bahwa di kondisi pandemi suku bunganya rendah sekitar 3 persen, serta diberikan pelatihan sebagai modal pengetahuan agar menjadi wirausaha yang berhasil," ujarnya.

Berdasarkan data dari pelaksana program kartu prakerja, pada 2020 jumlah penerima kartu prakerja sebanyak 5,5 juta orang dengan 17 persennya ialah mereka yang tidak bekerja dan kemudian mendaftar prakerja lalu kini menjadi seorang wirausahawan.

Baca juga: Komisi IV : Terminal Tipe B Diharapkan Bisa Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

"17 persen ini bervariasi, ada yang baru mulai, berkembang, dan hebat. Mereka sebagian besar awal modalnya dari insentif senilai Rp 2,4 juta. Lalu, setelah berkembang akhirnya mereka melirik untuk meminjam KUR sebagai sumber dana tambahan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved