Klaster Covid 19 Gedung Sate

32 Pegawai Gedung Sate Positif Covid-19, Satgas Lakukan Tracing, Keluarga & Rekan Kerja Jadi Sasaran

Satgas Covid-19 melakukan tracing kontak erat 32 pegawai Gedung Sate yang positif Covid-19.

tribunjabar/syarif abdussalam
Gedung Sate, Kamis (13/8/2020). 

"Ke kementerian, ya, saya dengar, belum tahu kementerian apa. Hasil penelusuran memang beberapa di antaranya sempat ke luar kota untuk dinas itu," kata Daud.

Gedung Sate pun, kata Daud, ditutup selama sepekan, 3-9 Juni 2021, untuk dilakukan sterilisasi menggunakan desinfektan. Selain itu, untuk mengurangi kontak yang lebih luas antarpegawai.

"Tapi, kan, Gedung Sate masih diperbolehkan dibuka untuk 25 persen pegawai, dan pejabat struktural. Yang ditutup adalah yang berpotensi membuat keramaian seperti kantin, masjid, dan museum," katanya.

Kluster penyebaran Covid-19 dengan jumlah besar seperti ini, katanya, baru terjadi dua kali di Gedung Sate.

Pertama adalah pada Agustus 2020, saat 40 pegawai Gedung Sate dinyatakan positif Covid-19. Keduanya adalah kali ini.

"Makanya kami juga sejak ada Covid-19, pegawai yang masuk cuma 75 persen, sisanya WFH. Apalagi yang ibu hamil dan menyusui, yang punya penyakit komorbid, itu bisa fleksibel. Orang ke kantor kalau sangat perlu, sisanya di rumah," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Gedung Sate terpaksa ditutup sementara setelah ditemukan 32 pegawai di Gedung Sate yang terpapar Covid-19.

Pihaknya telah melakukan tracing atau pelacakan kontak dan disimpulkan bahwa penularan berasal dari sebuah perjalanan dinas ke Jakarta.

"Menyikapi sebuah situasi di gedung pemerintahan, Gedung Sate, terdapat satu cluster yang kami nilai membuat situasi di tempat kerja atau Gedung Sate ini harus dilakukan penutupan sementara, karena terdapat 32 PNS atau ASN di Pemprov Jawa Barat yang terpapar Covid-19," kata Ridwan Kamil melalui siaran video dari Palembang, Kamis (3/6/2021).

Ridwan Kamil mengatakan pihaknya langsung melakukan pelacakan kontak atau tracing dari yang terpapar tersebut. Kemudian diketahui bahwa penularan berawal dari sebuah kunjungan kerja ke Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kami langsung melakukan tracing kepada seluruh yang terpapar, keluarganya, dan didapati fakta bahwa kejadiannya adalah pasca-Lebaran, di saat ada satu rombongan ke Jakarta melakukan pertemuan di kementerian, kemudian dari situ menjadi sumber keterpaparan," katanya.

Sesuai prosedur, kata Ridwan Kamil, jika terjadi penyebaran dari cluster yang cukup signifikan, maka dilakukan penutupan gedung sementara untuk sterilisasi dan pemutusan kontak. Disertai pengetesan kontak erat.

"Sesuai prosedur, apabila ada cluster yang cukup signifikan, maka mohon maaf Gedung Sate ditutup sementara sambil kita lakukan upaya-upaya treatment, tracing kepada mereka-mereka yang terpapar Covid-19," katanya.

Hal ini, kata Ridwan Kamil, menjadi pembelajaran bahwa walaupun sudah mendapat vaksin, tetap harus melakukan protokol kesehatan.

"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat kita semua untuk selalu kita ingat, ke manapun kita pergi, bermobil satu orang atau dua orang, atau banyakan, tetap gunakan masker, tetap jaga jarak, kurangi perbincangan yang tidak perlu, sehingga kita tetap bisa produktif berkedinasan tanpa terpapar potensi Covid-19," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved