Ini Jalan yang Dijuluki Jalur Maut Saat Hujan, Jadi Jalan Utama, Mobil Besar Juga Kerap Mogok
Ruas Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat dijuluki jalur maut saat diguyur hujan
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Siti Fatimah
TIBUNJABAR.ID, SUBANG - Sering dijuluki jalur maut saat diguyur hujan, Ruas Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat ini seringkali memakan korban.
Tepatnya di Kilometer 10 Cijambe Kabupaten Subang, ruas jalan dengan jarak kurang lebih 5 Kilometer ini rusak penuh lubang,
selain itu ketika hujan deras air juga membanjiri ruas jalan tersebut.
Baca juga: Tak Nongol, Aparatur Desa yang Marah-marah sambil Tunjuk-tunjuk ke Pak Guru yang Unggah Jalan Rusak
Adi Sumarna (40) pedagang sate di samping ruas jalan tersebut mengatakan, jika hujan mengguyur selam 20 menit saja ruas jalan tersebut dibanjiri air.
"Kadang sampai mata kaki, kaya sekarang kan deras hujan, air juga kenceng, bahaya buat sepeda motor mah," kata Adi ketika diwawancara Tribun di ruas Jalan Raya Subang-Bandung Kilometer 10 Cijambe, Minggu (23/5/2021).
Ruas jalan Provinsi tersebut terbilang cukup sentral bagi masyarakat pengguna jalan alternatif, selain jalan tersebut merupakan jalan utama bagi akses ekonomi masyarakat, ruas jalan tersebut juga akses utama menuju kawasan wisata di wilayah selatan Kabupaten Subang.
"Sering kalau hujan, yang naik motor kadang nyalip mobil karena jalannya kerendam jadi gak tau ada lubang terus jatuh," kata dia.
Terpisah, Iwan (35) pemotor asal Bandung juga mengeluhkan hal yang sama.
Baca juga: VIDEO-Berani Tunjuk-tunjuk Guru yang Unggah Jalan Rusak, Aparat Desa Absen Diundang DPRD Sukabumi
"Saya seminggu sekali lewat sini mas, saya rumah di Lembang, kerja dan ngontrak di Subang, kalau pulang sore macetnya bikin pegel," ujar Iwan.
Ia juga mengungkap dirinya pernah kecelakaan ringan di ruas jalan tersebut.
"Dulu sekitar dua bulan lalu, pas saya mau ke Subang habis pulang dari Bandung, ban belakang tergelincir karena gak keliatan kan tergenang air, lubangnya dalem," katanya.
Lantas Iwan berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan.
"Kalau belum bisa memperbaiki minimal dipasangi rambu, atau sekiranya lubang terlalu dalam ya di tambal dulu kan bisa. Mobil galon yang besar aja kadang sering mogok pas nanjak disitu akibat menghindari jalan rusak," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ruas-jalan-alternatif-subang-bandung.jpg)