Sejumlah Puing KRI Nanggala-402 Sudah Diangkat, Kapal Selam Itu Disebut Alami Deformasi Bentuk

Tim evakuasi KRI Nanggala 402 dibantu sejumlah negara untuk mengangkat bangkai kapal selam yang tenggelam pada 21 April lalu itu.

Youtube KompasTV
Bagian KRI Nanggala 402 yang ditemukan dan diperlihatkan, Selasa (18/5/2021). Tim evakuasi kapal selam KRI Nanggala 402 berhasil mengangkat sejumlah puing KRI Nanggala 402 dari dasar lautan perairan utara Bali. 

TRIBUNJABAR.ID- Sejumlah puing KRI Nanggala 402 sudah diangkat dari dasar lautan perairan utara Bali.

Tim evakuasi KRI Nanggala 402 dibantu sejumlah negara untuk mengangkat bangkai kapal selam yang tenggelam pada 21 April lalu itu.

Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) TNI AL, Laksda TNI Iwan Isnurwanto, mengatakan akan mengupayakan pengangkatan bagian-bagian besar dari KRI Nanggala 402.

Sejauh ini, bagian-bagian kapal KRI Nanggala 402 yang sudah diangkat di antaranya antena sm, pelindung kabel torpedo, plat badan luar, hidrofon prs, technical handbook hingga manual.

"Barang-barang apa yang sudah kita ambil? Ini sudah kita display beberapa mulai dari antena esm, kemudian pelindung kabel torpedo," kata Laksda TNI Iwan Isnurwanto dalam jumpa pers, Selasa (18/5/2021), dikutip dari Youtube KompasTV.

Baca juga: Saya Masih Punya Keyakinan Kuat Kapal Nanggala-402 Ditemukan dan Anak Saya Bisa Pulang

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m (Dok. Singapore Marine)

Diberitakan Kompas.com, pengangkatan bagian KRI Nanggala 402 ini tidaklah mudah.

Seperti bagian sail section atau anjungan belum bisa terangkat meski posisinya sudah ditemukan. 

"Sudah beberapa kali Tan Suo-2 (kapal milik China,-Red) mencoba melakukan pengangkatan sail atau anjungan. Mereka memperkirakan bahwa beratnya anjungan lebih kurang 18 ton. Diangkat dengan menggunakan slink ternyata tidak mampu, putus, sehingga mereka mengkalkulasi ulang," kata Iwan.

Sementara untuk lokasi badan kapal KRI Nanggala-402, sejauh ini juga belum bisa dipastikan.

"Secara pasti belum dapat digambarkan," tutur Iwan.

Baca juga: Ini Bagian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Berhasil Diangkat Kapal Cina

Bagian KRI Nanggala 402 yang berhasil diangkat dan diperlihatkan, Selasa (18/5/2021).
Bagian KRI Nanggala 402 yang berhasil diangkat dan diperlihatkan, Selasa (18/5/2021). (Youtube KompasTV)

Diketahui, KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) saat melakukan latihan. 

Setelah empat hari pencarian, KRI Nanggala dinyatakan tenggelam dan seluruh awaknya berjumlah 53 personil dinyatakan gugur. 

Kapal selam buatan Jerman itu jatuh di kedalaman 838 meter. 

Saat Tenggelam, KRI Nanggala 402 Alami Deformasi Bentuk

Laksda TNI Iwan Isnurwanto kemudian menjelaskan alasan bagian-bagian KRI Nanggala 402 terlepas dari badan kapal dan kemudian berhasil diangkat oleh tim evakuasi

Iwan menyatakan, saat tenggelam di kedalaman 838 meter, KRI Nanggala mengalami deformasi bentuk. 

Iwan kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan deformasi bentuk. 

Menurut Iwan, kapal selam di dunia hanya mampu menyelam hingga kedalaman 500 meter. 

Saat kapal selam berada di kedalaman lebih dari kemampuan yang diizinkan, maka kapal itu mengalami deformasi bentuk.

"Kapal selam di dunia maksimal 500 meter untuk posisi yang tidak diizinkan menyelam lagi. Jadi kalau lebih 500 meter dia akan mengalami deformasi. apa deformasi? Misal ini aqua, ia langsung kayak kerupuk," kata Iwan. 

Baca juga: Tiga Kapal Angkatan Laut Cina Merapat ke Indonesia, Bantu Evakuasi KRI Nanggala-402

KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402 (Foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut)

Iwan kemudian menjelaskan alasan KRI Nanggala pecah menjadi bagian-bagian kecil. 

Diterangkannya, berat KRI Nanggal mencapai 1300 ton. Apabila terisi air, beratnya bisa mencapai 1450 ton. 

Kondisi itu ditambah dengan posisi di kedalaman yang melebihi batas kemampuan serta kecepatan saat kapal terjatuh.

"Mengapa kok sampai terjadi pecahan-pecahan begini? Ingat beratnya (KRI Nanggala 402) adalah 1300 ton. Kalau diisi penuh dengan air dan lain-lain itu kurang lebih 1450 ton, dengan kecepatan yang ada, bisa 10 meter per detik."

"Setelah 300 meter, 400 meter ia akan mengalami deformasi bentuk. Bayangkan kalau dia menghujam ke bawah, kira-kira gimana? dengan kedalamn 830 dan kecepatan anggaplah 10 meter pe detik, kira-kira gimana?," kata Iwan.

Karena mengalami deformasi, lanjut Iwan, bagian-bagian kapal pun akhirnya terlepas. 

"Kalau deformasi, dia akan meledak. Bagiannya bisa lepas, dia akan mengkerut. Ini terjadi pada kapal kita (KRI Nanggala 402,-Red). Sudah kecepatan tinggi, deformasi, kena dasar laut, maka akan terjadi pecahan-pecahan seperti ini," katanya. (Penulis: Daryono)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Penampakan Puing KRI Nanggala 402 yang Berhasil Diangkat, TNI Sebut Kapal Alami Deformasi Bentuk

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved