Lukanya Sudah Membusuk, Kukang dari Kota Tasikmalaya Akan Kehilangan Kaki dan Tangan Kanan
Kaki dan tangan kukang (Nycticebus javanicus), satwa langka dan dilindungi yang ditemukan warga di pohon jambu, akan diamputasi.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Kaki dan tangan kukang (Nycticebus javanicus), satwa langka dan dilindungi yang ditemukan warga di pohon jambu di Cempaka Warna, Cilembang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (15/5/2021) sore, akan segera diamputasi.
Tangan dan kaki kanan primata malam yang sering disebut “si pemalu” tersebut mengalami luka terbuka memanjang yang sudah membusuk.
Rencananya amputasi akan dilaksanakan di Pusat Rehabilitasi Kukang Yayasan Internasional Animal Rescue Indonesia (IARI) di Ciapus, Bogor.
“Sore ini juga dibawa ke Bogor,” ujar Dede Nurhidayat, fungsional bidang KSDA pada BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis kepada Tribun, Selasa (18/5/2021).
Untuk pengecekan kondisi kesehatan kukang temuan warga Cempaka Warna Tasikmalaya tersebut, BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis sudah berkoordinasi dengan Pusat Rehabilitasi Kukang Yayasan IAR Indonesia di Bogor.
Tim medis dari Yayasan IAR Indonesia, masing-masing Imam Arifin dan perawat satwa, Nurjaya, sudah tiba di BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis pukul 14.00, Selasa (18/5).
Mereka langsung melakukan pengecekan kondisi kesehatan kukang itu.
Menurut Imam Arifin, kukang dalam kondisi sakit.
Tangan dan kaki kanannya mengalami luka terbuka memanjang. Lukanya sudah lama dan kini dalam kondisi membusuk.
Baca juga: BKSDA Ciamis Segera Evakuasi Kukang yang Ditemukan di Cempakawarna Tasikmalaya
Bagian tangan dan kaki kanan yang mengalami luka lama tersebut sudah tinggal tulang dan kulit membalut. Tidak ada dagingnya.
Diperkirakan, luka memanjang tersebut diduga akibat sengatan listrik karena memegang rentangan kabel saat berkeliaran malam hari.
Kukang tersebut masih liar, bukan hasil peliharaan. Meski sakit tetapi nafsu makan dan minumnya masih normal.
Kukang berjenis kelamin betina berusia dewasa sekitar dua tahun dengan berta tubuh 0,75 kg (750 gram) dengan kondisi gigi dan taring masih lengkap tersebut harus segera diamputasi.
“Harus segera diamputasi. Kalau tidak diamputasi, penyakitnya akan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hari ini juga akan kami bawa ke Bogor,” ujar Imam Arifin.
Untuk penanganan sementara, kukang tersebut diberi obat dan bagian lukanya dibalut perban merah.
“Nanti akan diamputasi di Ciapus,” katanya.
Setelah menjalani operasi amputasi, kukang tidak mungkin dilepasliarkan ke hutan karena kondisi anggota tubuhnya sudah tidak lengkap.
Ia akan menjadi penghuni tetap Pusat Rehabilitasi Kukang di Ciapus tersebut seumur hidupnya.
Baca juga: Kukang Jawa yang Menggigit Paiman hingga Pingsan Sudah Diserahkan ke BBKSDA Jabar
Selain kukang yang sakit itu, evaluasi ke Bogor juga dilakukan terhadap dua ekor kukang lainnya: seekor kukang yang diserahkan warga asal Rajadesa dan seekor lagi kukang yang diserahkan warga dari Cirebon. (*)