Mkanan Bekas Kebanjiran Dijual Lagi

Makanan Bekas Kebanjiran Dijual Lagi, Ada Susu Bayi dan Obat-obatan , Pembeli Dari Luar Kota

Ratusan ribu jenis makanan, minuman, dan obat-obatan termasuk susu bayi dari 41 minimarket yang sempat terendam banjir dijual lagi

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Siti Fatimah
makanan terkena banjir-Ratusan ribu jenis makanan, minuman, dan obat-obatan termasuk susu bayi dari 41 minimarket yang sempat terendam banjir dijual lagi. Pembeli tidak hanya dari Bandung tapi juga dari luar kota. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan ribu jenis makanan, minuman, dan obat-obatan dari 41 minimarket yang sempat terendam banjir di Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu, ternyata dijual kembali dengan harga miring.

Polisi menggerebek gudang penyimpanannya di Jalan Moch Toha, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (23/4).

"Total ada 617 ribu makanan kemasan. Termasuk susu bayi. Susu bayi ini di pasaran harganya bisa ratusan ribu rupiah, di sini bisa setengahnya," ujar Wadir Ditreskrimsus Polda Jabar AKBP Roland Rolandy di sela penggerebekan gudang, yang juga difungsikan sebagai minimarket itu, kemarin.

Baca juga: Cek Jadwal Salat Duha Hari Ini untuk Kota Bandung, Salat Sunah Menambah Pahala dan Membuka Rezeki

Semua barang ini, ujar Roland, adalah barang-barang yang tak layak jual dan seharusnya sudah dimusnahkan.

Namun, DH (47), pengusaha asal Kota Bandung, pemilik barang-barang itu, rupanya memilih untuk menjualnya dengan harga murah.

"Pembelinya tak hanya berasal dari Kota Bandung, tapi dari daerah lainnya seperti Sumedang, Majalengka, bahkan Kuningan," kata Roland.

DH, ujar Roland, sudah mereka tetapkan sebagai tersangka. Polisi menjeratnya dengan Pasal 141, Pasal 143, dan Pasal 62 Undang-undang Perlindungan Konsumen.

"Ancaman pidananya penjara maksimal 5 tahun dan denda Rp 2 miliar," ujar Roland.

Baca juga: Baru Nikah 5 Bulan Malah Tergoda Kemolekan Ibu Mertua, Oknum Polisi Terancam Hukuman 3 Tahun

Roland mengatakan, kepada polisi, DH mengaku membeli produk makanan dan minuman bekas kebanjiran itu dari Yuli dan Boy, warga Bekasi, yang hingga kemarin masih berstatus sebagai saksi.

Yuli dan Boy mendapatkan barang-barang tersebut dengan cara membelinya seharga Rp 25 juta dari puluhan minimarket yang sempat terkena banjir di Bekasi. Semua itu kemudian mereka jual kepada DH Rp 330 juta.

"Barang itu didapat dari 41 gerai minimarket di Bekasi. Setelah barang itu dibeli, DH membawa barang-barang rusak itu ke gudang di Jalan Mohammad Toha ini. Di sini, barang yang rusak itu disortir lagi. Barang yang kotor dibersihkan kemudian dijual lagi di gudang yang diubah jadi minimarket ini," ujar Roland.

Kepada polisi, kata Roland, DH mengaku telah menjalankan usahanya ini sejak satu bulan lalu, dibantu beberapa anak buahnya.

"Dari penjualan makanan yang rusak dan kotor ini DH meraup keuntungan Rp 40 juta lebih. Mereka yang membelinya sengaja datang ke gudang ini karena tertarik dengan harga yang lebih murah, 50 persen dari harga asli," kata Roland.

Baca juga: Apakah Batal Suami Istri Ciuman Saat Ramadan di Siang Hari? Ini Kata sang Ustaz

Tiga Ruangan

Gudang yang disewa DH di Jalan Moch Toha dibagi menjadi tiga ruangan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved