Banjir Bandang Flores Timur
Dampak Siklon Tropis Seroja di NTT, 174 Warga Meninggal Dunia, 48 Orang Hilang
Korban meninggal dunia akibat dan hilang akibat dampak siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ) masih bertambah
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Korban meninggal dunia akibat dan hilang akibat dampak siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ) masih bertambah. Mayoritas korban meninggal dunia terjadi di Flores Timur
Pada Jumat (9/4/2021) siang, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan total korban meninggal ada 163 dan korban yang masih dalam pencarian 45 orang.
Melalui konferensi pers penanganan bencana NTT, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut sebanyak 174 orang.
"Data terbaru, sebanyak 174 orang meninggal dunia di NTT dan 48 orang masih hilang. Di Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah korban jiwa masih tetap sebanyak 2 orang,” ujar Doni Monardo dalam konferensi pers secara virtual dari Posko Kantor Gubernur, Kupang, NTT, Sabtu (10/4/2021).
Adapun rincian jumlah korban di NTT sebanyak 6 orang meninggal dunia di Kota Kupang, korban hilang nihil.
Baca juga: Ini Fransiskus, Pemuda NTT Diberi dan Dipakaikan Jaket oleh Jokowi, Warga Heboh Gantian Memakai
Baca juga: Banjir Bandang NTT, Jokowi Sebut Korban Meninggal Dunia Jadi 163 Orang

Di Kabupaten Flores Timur 71 orang meninggal dunia dan 5 hilang, di Kabupaten Malaka tercatat 6 orang meninggal dunia.
Selanjutnya di Kabupaten Lembata 46 orang meninggal dan 22 korban hilang, di Kabupaten Alor 28 orang meninggal dunia dan 13 hilang.
Di Kabupaten Sabu Rajua tercatat 3 orang meninggal dunia dan 5 orang hilang. Di Kabupaten Kupang 12 orang meniggal dunia dan 3 masih hilang. Di Kabupaten Ende dan Sikka masing-masing 1 meninggal dunia.
Seperti diketahui, BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis Seroja yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem.
Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan, yakni 3 sampai 9 April 2021.
Baca juga: Mensos Bawa Kompor Gas dan Tempe Orek untuk Korban Banjir Bandang di NTT
Baca juga: 138 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di NTT, 61 Orang Hilang
Pada Jumat (9/4/2021), Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengunjungi satu lokasi bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Lembata.
"Sampai siang hari ini, total korban di Nusa Tenggara Timur ada 163 yang meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.
Presiden mengatakan telah memerintahkan jajarannya untuk terus melalukan pencarian. Keadaan lapangan yang dipenuhi bebatuan besar, ucapnya, sangat menyulitkan operasional alat-alat besar yang digunakan dalam proses pencarian korban.
"Sudah saya perintahkan agar terus dicari dan ditemukan yang masih hilang 45 orang," ujarnya. Jokowi pun memastikan bahwa logsitik untuk para pengungsi sudah tercukupi. (Fahdi Fahlevi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Data Korban Bencana NTT: 174 Orang Meninggal dan 48 Orang Belum Ditemukan