Ramadan 1442 H

Begini Tanggapan MUI dan Persis Jabar tentang Diizinkannya Tarawih dan Salat Id Berjemaah

Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Akhyar, mengaku sepakat dengan arahan pemerintah pusat tersebut.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Akhyar, mengaku sepakat dengan arahan pemerintah pusat yang mengizinkan penyelenggaraan salat Tarawih dan Idulfitri secara berjemaah di masjid atau di lapangan terbuka. 

Menurutnya, keputusan pemerintah yang mengizinkan penyelenggaraan
salat Tarawih berjemaah di masjid dan salat Id di lapangan adalah tepat.

Terlebih, selama setahun pandemi Covid-19, masyarakat, termasuk para panitia penyelenggara ibadah, telah beradaptasi dan memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan ibadah.

"Pandemi Covid-19 hari ini sudah menunjukkan tanda mulai melandai, dan masyarakat pun sudah terbiasa untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru protokol kesehatan dalam setiap kegiatan aktivitas, termasuk penyelenggaraan ibadah."

"Jadi keputusan pemerintah itu sudah tepat untuk dapat dilaksanakan saat ibadah di bulan Ramadhan nanti," ujarnya saat dikonfirmasi terpisah melalui telepon, Senin (5/4/2021).

Iman mengatakan, meski situasi pandemi Covid-19 masih akan terus berlangsung, bukan berarti masyarakat harus terus-menerus mengurung diri di rumah, karena ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan selama mampu menjaga diri dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan.

"Intinya, aktivitas kehidupan harus terus berlanjut atau istilahnya life must go on, tapi tentunya dengan menerapkan AKB protokol kesehatan secara disiplin."

"Karena beberapa penyakit yang dulu sempat membuat heboh masyarakat, seperti flu, bronkitis, dan demam berdarah pun ternyata masih ada hingga saat ini, begitu pula dengan Covid-19."

"Namun seiring berjalannya waktu dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, apalagi didukung dengan adanya vaksin, maka kemampuan beradaptasi pun akan turut terbentuk," ucapnya.

Iman menambahkan, bulan Ramadan dalam situasi pandemi ini seharusnya menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, bukan justru sebaliknya.

"Maka dari itu, situasi ini Ramadan di masa pandemi ini justru harus menjadikan kita untuk lebih dekat dan bermunajat kepada Allah, memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah agar kita segera terbebas dari pandemi ini, dengan keseriusan dalam beribadah."

"Oleh karena itu, mari bersama-sama kita tingkatkan iman, jaga imun, insya Allah aman, Aamiin YRA," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved