Kecelakaan Maut di Garut
TERUNGKAP, Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Karangpawitan Itu Meluncur dalam Kondisi Mati Mesin
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan, Jumat (02/04/2021) petang.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Akibat kejadian tersebut armada ambulan dari dua puskemas dikerahkan untuk
mengevakuasi korban.
Kepala Puskesmas Cempaka, Khania Puspita mengatakan pihaknya membantu
mengevakuasi korban.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Maut di Garut Bertambah Jadi 3 Orang, Saat Dievakuasi Kondisinya Kritis
"Kita bantuan tenaga dan ambulan ke lokasi dan ke Puskesmas Karangpawitan, fokus
pertolongan di puskesmas Karangpawitan dan dibawa ke RSU," ungkapnya.
Khania menjelaskan korban yang dievakuasi ke Puskemas Cempaka berjumlah 8 orang dan satu korban meninggal dunia.
"Korban yang dievakuasi oleh PKM Cempaka ada 8 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia, dibawa ke RSUD dr Slamet," ucapnya.
Sopir Truk Tewas
Peristiwa kecelakaan maut terjadi di Kampung Harendong, Garut, tadi sore.
Satu unit truk pengangkut batu bata menabrak sebuah madrasah yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan sejumlah santri luka-luka.
Baca juga: Goolll, Ferdinand Sinaga Bawa Persib Bandung Kalahkan Persiraja di Detik-detik Akhir Pertandingan
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan, Jumat (02/04/2021) petang.
Kanit Lantas Polres Garut, Ipda Priyo mengatakan dua orang meninggal dunia yakni sopir dan siswa madrasah.
"Kami masih mendata, untuk korban meninggal dunia dua orang, pengemudi truk dan
siswa madrasah," katanya.
Priyo belum bisa memastikan penyebab truk tersebut bisa menabrak sebuah gedung madrasah, pihaknya tengah menyelidiki kejadian tersebut.
"Masih kita dalami lakanya," ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut armada ambulans dari dua puskemas dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Kepala Puskesmas Cempaka, Khania Puspita mengatakan pihaknya membantu mengevakuasi korban.

"Kita bantuan tenaga dan ambulan ke lokasi dan ke Puskesmas Karangpawitan, fokus pertolongan di puskesmas Karangpawitan dan dibawa ke RSU," ungkapnya.
Khania menjelaskan korban yang dievakuasi ke Puskemas Cempaka berjumlah 8 orang dan satu korban meninggal dunia.
"Korban yang dievakuasi oleh PKM Cempaka ada 8 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia, dibawa ke RSUD dr Slamet," ucapnya.