Kecelakaan Maut di Garut
Korban Tewas Kecelakaan Maut di Garut Bertambah Jadi 3 Orang, Saat Dievakuasi Kondisinya Kritis
Dengan demikian, korban tewas kecelakaan maut truk seruduk gedung madrasah menjadi tiga orang.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Korban peristiwa kecelakaan maut terjadi di Kampung Harendong, Karangpawitan, Garut, tadi sore bertambah satu orang.
Ai Nurhasanah (26) salah satu keluarga korban mengatakan dirinya mendapat info dari rumah sakit.
Baca juga: BREAKING NEWS Kecelakaan Maut Truk Seruduk Madrasah di Karangpawitan, Sopir dan 1 Santri Tewas
Baca juga: TERUNGKAP, Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Karangpawitan Itu Meluncur dalam Kondisi Mati Mesin
"Saya dapat info tadi dari rumah sakit, D (12) meninggal dunia," ucapnya.
Ai mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit D mengalami luka serius.
"D saat dievakuasi memang dalam kondisi yang kritis," ucapnya.

Dengan demikian, korban tewas kecelakaan maut truk seruduk gedung Madrasah Nurul Barokah menjadi tiga orang.
Dua orang lain yang sebelumnya tewas adalah sopir truk dan seorang santri yang sedang mengaji.
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan
Karangpawitan. Jumat (02/04/2021) petang.
Menurut keterangan saksi, Saeful Wahid (21) truk tersebut melaju dari arah Kampung Nangoh menuju Kampung Harendong dengan kondisi jalan menurun.
"Truk muncul dari Kampung Nangoh posisi jalannya menurut, saya lihat truk memang dalam keadaan mati mesinnya," ucapnya.
Wahid mengatakan madrasah tersebut setiap harinya memang diisi santri yang mengaji.
"Pas kejadian santri sedang mengaji, truknya langsung menabrak madrasah," ucapnya.
Saeful melihat santri terkapar, menurutnya beberapa orang santri ada yang tidak sadarkan diri.
"Beberapa orang santri ada yang pingsan, ada juga yang kejepit," katanya.